REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Nasib Liga Super Eropa (ESL) tak menentu. Sebagian besar anggota kompetisi yang baru dalam tahap perencanaan itu mengundurkan diri.
Namun, masih ada efek dominonya, salah satunya tentang keberlangsungan semifinal Liga Champions antara Real Madrid vs Chelsea.
Baik El Real maupun the Blues sama-sama bagian dari pencetus ESL. Sebelumnya, ada 12 klub merupakan peserta awal.
Belakangan, awak London Biru turut menjadi bagian yang menarik diri. Itu sebagai respons dari protes keras yang muncul di berbagai kalangan.
Sementara, Madrid masih di posisinya. Presiden Los Blancos, Florentino Perez, tetap mengampanyekan pentingnya kompetisi tersebut demi menyelamatkan bisnis sepak bola.
"Menurut Gazzetta, UEFA masih membahas kemungkinan menyingkirkan Madrid dari Liga Champions musim ini, serta berpotensi melarang klub tersebut untuk berpartisipasi di UCL musim depan," demikian laporan yang dikutip dari Football London, Jumat (23/4).
Presiden UEFA mengatakan kemungkinan kecil mencoret laga Madrid vs Chelsea. Leg pertama akan berlangsung di Stadion Alfredo di Stefano, Rabu (28/4) dini hari WIB.
Tapi, masih ada diskusi yang berkembang di belakang layar. UEFA tetap bisa menghukum tim mana pun selama terbukti melakukan pelanggaran.
Tampaknya, Chelsea dalam posisi aman. Ceferin menyambut klub-klub Inggris kembali ke keluarga sepak bola Eropa.
Namun, bukan berarti pemilik Stamford Bridge sepenuhnya bebas dari ancaman hukuman. Tapi, setidaknya untuk saat ini kemarahan Federasi Sepak Bola Benua Biru hanya ditujukan ke Madrid.
Selain El Real, Juventus juga masih memiliki hasrat tampil di ESL. Secara khusus, Presiden Juve Andrea Agnelli yang mati-matian memperjuangkan proyek ini.
Barcelona belum menunjukkan sikap dengan jelas. Selebihnya, selain tim Inggris, duo Milan, serta Atletico Madrid menyatakan mundur dari ESL.