Jumat 23 Apr 2021 07:42 WIB

UEA Tangguhkan Semua Penerbangan dari India

Sistem kesehatan di India mulai kewalahan hadapi lonjakan tajam kasus Covid-19

Rep: kamran dikarma/ Red: Hiru Muhammad
 Seorang petugas kesehatan mengambil sampel usap hidung seorang gadis Kashmir untuk diuji COVID-19 di Srinagar, Kashmir yang dikendalikan India, Rabu, 21 April 2021.
Foto: AP/Dar Yasin
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel usap hidung seorang gadis Kashmir untuk diuji COVID-19 di Srinagar, Kashmir yang dikendalikan India, Rabu, 21 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI-–Uni Emirat Arab (UEA) menangguhkan semua penerbangan dari India. Keputusan diambil menyusul lonjakan tajam kasus baru Covid-19 di negara tersebut.“Keputusan untuk menangguhkan penerbangan datang setelah mempelajari dan mengevaluasi situasi epidemiologi di Republik India,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Umum (OPSU) UEA dalam sebuah pernyataan pada Kamis (22/4), dikutip laman Al Arabiya.

OPSU UEA mengungkapkan, mereka yang datang dari India melalui negara lain harus tinggal di destinasi ketiga tersebut setidaknya selama 14 hari. Namun warga negara UEA dan pengguna pesawat pribadi dibebaskan dari peraturan tersebut.

Sementara itu Otoritas Manajemen Darurat Krisis dan Bencana Darurat Nasional UEA mengatakan penerbangan transit melalui UEA dan menuju India bakal dilanjutkan. Emirates News Agency (EMA) menyebut misi diplomatik kedua negara, delegasi resmi, dan pesawat pengusaha dikecualikan dari peraturan terbaru tersebut. Dengan syarat mereka mengambil tindakan pencegahan, mencakup tes PCR di bandara serta menjalani karantina selama 10 hari.

India menjadi pusat baru penyebaran Covid-19. Ia melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis. Itu merupakan peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatatkan negara tersebut sejak pandemi.

Sistem layanan kesehatan di India mulai kewalahan menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19. Rumah sakit di India utara dan barat, termasuk ibu kota New Delhi, telah mengumumkan mereka hanya memiliki beberapa jam stok oksigen medis yang dibutuhkan agar para pasien Covid-19 tetap terselamatkan.

Baca juga : China Tawarkan Bantuan pada India Atasi Lonjakan Covid-19

Menurut database Pemerintah Negara Bagian New Delhi, lebih dari dua pertiga rumah sakit di sana tak memiliki lagi tempat tidur kosong. Dokter akhirnya menyarankan para pasien tinggal di rumah.

Sejauh ini India nyaris mencatatkan 16 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 184 ribu jiwa. Ia menempati posisi kedua sebagai negara dengan kasus virus Corona terbanyak di dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement