Jumat 23 Apr 2021 10:26 WIB

Wali Kota Magelang Komitmen Selesaikan Aset Akademi TNI

Akademi TNI ingin mengambil aset miliknya yang kini dijadikan kantor Pemkot Magelang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Akademi TNI Marsda Sri Pulung D (tengah) didampingi Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz (kanan).
Foto: Dok Pemkot Magelang
Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Akademi TNI Marsda Sri Pulung D (tengah) didampingi Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz berkomitmen  menyelesaikan persoalan aset kantor Wali Kota Magelang bersama Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Kami tidak ingin persoalan ini menjadi polemik pada kepimpinan Kota Magelang berikutnya," kata Aziz di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (23/4).

Hal itu disampaikan Aziz saat menerima tamu rombongan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Akademi TNI Marsda Sri Pulung D di ruang sidang lantai 2 kantor Wali Kota Magelang. "Saya ingin ini selesai, agar tidak jadi beban pemimpin setelah saya. Saya juga tidak ingin persoalan ini berlarut-larut," katanya.

Aziz menyatakan, sudah membahas persoalan itu meskipun belum intens sejak dilantik menjadi wali kota pada Februari 2021. Hanya saja, pandemi Covid-19 yang belum juga usai berdampak pada konsentrasi dan prioritas program yang dijalankan. "Bukan menyalahkan, tetapi Covid-19 membuat kita berpikir ulang bahwa manusia harus pasrah pada Allah," katanya.

Pihaknya juga tidak menyalahkan pemimpin sebelumnya yang telah menyepakati pemakaian aset milik Akabri itu untuk digunakan sebagai kantor Pemerintahan Kota (Pemkot) Magelang. Aziz menyebut, semua ada dasar yang benar, meskipun belum terselesaikan oleh para pendahulunya.

Aziz menegaskan, Pemkot Magelang akan kembali ke itik nol menyelesaikan permasalahan itu. "Ini serius, kami akan selesaikan, mudah-mudahan ke depan lebih baik. Termasuk apa keputusan pada Mei nanti, saya akan beri alternatif," katanya.

Wadanjen Akademi TNI Marsda Sri Pulung D menyampaikan pada Agustus 2021, pendidikan dasar keprajuritan taruna Akademi TNI dan Polri akan dimulai di Magelang. Program tersebut nantinya berlangsung setiap tahun. Sedikitnya 1.000 orang prajurit mengikuti pendidikan itu.

Menurut Pulung, kegiatan yang diadakan oleh TNI di suatu daerah akan berdampak pada perputaran ekonomi yang tinggi di daerah tersebut. Seperti, ketika TNI menggelar latihan bersama dengan militer Singapura di Madiun selama sebulan. Saat itu, PAD Madiun mengalami kenaikan.

"Maka kami harapkan kerja samanya sehingga pemda mendapatkan manfaat yang besar dari kerja sama itu, sehingga Indonesia bisa terbangun dengan baik dan sejahtera," kata Pulung.

Akademi TNI ingin mengambil kembali aset milik mereka yang kini dijadikan kantor Pemkot Magelang. Kedua pihak sedang menyelesaikan masalah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement