Australia akan memajukan jadwal vaksinasi COVID-19 bagi warga berusia 50 tahun ke atas dengan menggunakan vaksin AstraZeneca pada awal Mei.
Keputusan ini diambil dalam sidang Kabinet Nasional yang melibatkan para pemimpin negara bagian pada Kamis sore (22/04).
Perdana Menteri Scott Morrison menjelaskan, warga yang berusia 50 tahun ke bawah, para pekerja panti jompo dan rumah difabel, petugas di garis terdepan, dan petugas karantina akan diberikan vaksin Pfizer di tahap vaksinasi a1 dan 1b.
Percepatan jadwal vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca bagi warga berusia 50 tahun ke atas mulai diterapkan di klinik-klinik yang dikelola negara bagian pada 3 Mei dan di tempat praktik dokter umum pada 17 Mei.
Sampai 22 April baru sekitar 1,8 juta warga Australia telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Sebanyak 68.000 warga divaksinasi dalam 24 jam terakhir.
Kekhawatiran yang muncul akibat kejadian langka pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca pada orang berumur 50 tahun ke bawah mendorong pemerintah untuk mengutamakan vaksin Pfizer bagi kelompok usia ini.
Lambatnya vaksinasi telah mendorong PM Morrison untuk menggelar sidang Kabinet Nasional dua kali seminggu.
Tapi bagaimana dengan risiko pembekuan darah?
Profesor Brendan Murphy meminta masyarakat untuk memahami bahwa risiko yang ada pada vaksin AstraZeneca itu terbilang sangat kecil.
Ia memastikan bahwa pejabat kesehatan pemerintah senantiasa mengevaluasi risiko ini dan menyebut "risiko COVID jauh lebih berbahaya daripada kejadian langka pembekuan darah."
"Dari tiga kejadian yang dikonfirmasi di Australia, semuanya dialami orang yang berusia di bawah 50 tahun," jelas Prof Brendan.
"Namun bagi mereka yang karena alasan tertentu tidak ingin disuntik vaksin AstraZeneca, saya kira mereka tak perlu mendapatkannya," ujarnya.
"Nantinya semua orang juga akan mendapatkan akses ke vaksin Pfizer," katanya.
Akses vaksin Pfizer dibatasi
Australia harus mengimpor vaksin Pfizer namun memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri vaksin AstraZeneca.
Sebanyak 40 juta dosis vaksin Pfizer yang dipesan Australia diperkirakan baru akan tiba di negara ini pada pertengahan tahun 2021.
Prof Brendan Murphy mengatakan hal ini turut mendorong perlunya membatasi akses vaksin Pfizer hanya bagi yang kelompok yang ditargetkan.
Namun Profesor Brendan juga menekankan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif.
Untuk mendorong warga Australia berusia 50 tahun ke atas mau divaksinasi AstraZeneca, PM Morrison menyebutkan bahwa ibunya sendiri telah disuntik vaksin ini.
Profesor Brendan mengatakan umur merupakan salah satu faktor dengan risiko terbesar dalam tingkat keparahan kasus virus corona.
Kelompok umur 50 hingga 69 tahun di Australia masuk dalam fase 2a, yang sebenarnya belum dimulai karena Australia masih berada di tahap vaksinasi 1a dan 1b.
Terdapat sekitar 6 juta warga Australia dalam fase 2a.
Sementara untuk kategori usia 18 hingga 49 tahun, ada 11 juta orang yang akan divaksinasi. Dengan kebutuhan dua dosis setiap orang, pemerintah telah menambah pesanan vaksin Pfizer dua kali lipat menjadi 40 juta dosis.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari berbagai artikel ABC News di sini dan di sini
Laporan oleh koresponden politik Brett Worthington
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia