Sabtu 24 Apr 2021 01:28 WIB

Kalbar Hentikan Sementara Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Penghentian sementara kegiatan pembelajaran tatap muka karena pemberlakuan PPKM mikro

Red: Nidia Zuraya
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SMPN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (22/2/2021). etua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat Sutarmidji, Jumat (23/4/2021), menginstruksikan kepada semua kepala daerah di wilayahnya untuk menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka di semua jenjang sekolah.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SMPN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (22/2/2021). etua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat Sutarmidji, Jumat (23/4/2021), menginstruksikan kepada semua kepala daerah di wilayahnya untuk menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka di semua jenjang sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat Sutarmidji, Jumat (23/4), menginstruksikan kepada semua kepala daerah di wilayahnya untuk menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka di semua jenjang sekolah. Ia mengatakan, penghentian sementara kegiatan pembelajaran tatap muka sehubungan dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan pengoptimalan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikanpenularan virus corona.

Kebijakan itu, menurut dia, dijalankan sesuai denganinstruksi Menteri Dalam Negeridan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat. "Surat ini sudah kita keluarkan pada hari ini dan diharap menjadi perhatian bagi semua pihak agar kita bisa bersama-sama mencegah Covid-19 ini lebih lanjut," kata Sutarmidji, yang juga menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat.

Baca Juga

Kegiatan pembelajaran tatap muka, ia melanjutkan, bisa dilaksanakan kembali setelah ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah provinsi."Daerah yang saya nilai tidak serius boleh catat, saya tidak akan transfer dana bagi hasilnya. Terserah mau lapor ke mana, karena sudah mengabaikan keselamatan masyarakat," katanya.

Sutarmidji menyebut Sintang, Sekadau, Sanggau, dan Melawi sebagai daerah rawan penularan Covid-19. Dia juga khawatir dengan Kayong Utara dan Kubu Raya karena pemeriksaan Covid-19 di kedua daerah itu masih sangat rendah.