Jumat 23 Apr 2021 19:50 WIB

Penjualan Turun, Matahari Bukukan Kerugian Rp 95 Miliar

Bisnis Matahari masih terdampak pengetatan PSBB hingga PPKM Mikro.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Matahari Department Store
Foto: Dok. Matahari
Matahari Department Store

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja keuangan PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) tercatat masih belum pulih pada kuartal pertama tahun ini. Per 31 Maret 2021, perseroan membukukan penjualan kotor sebesar Rp 2,1 triliun.

Angka penjualan tersebut lebih rendah 23,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sedangkan dibandingkan periode 2019, penjualan kotor emiten berkode saham LPPF ini turun sebesar 37,4 persen. 

Baca Juga

Penurunan penjualan ini membuat pendapatan bersih perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp 1,2 triliun, lebih rendah 25, persen dari 2020 dan 39,7 persen dari 2019. Akibatnya, perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 95 miliar. 

Manajemen Matahari mengatakan selama kuartal I 2021, bisnis perseroan masih terdampak oleh pengetatan PSBB yang berlaku hingga 8 Februari. "Pembatasan aktivitas terus berlanjut dengan PPKM Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan," kata Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain, Jumat (23/4).