REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam Alquran banyak kisah tentang orang-orang terdahulu. Tidak lain kisah-kisah itu sebagai pelajaran agar manusia tidak ingkar k dan agar selalu taat kepada Allah SWT.
Beberapa tokoh orang-orang terdahulu bahkan tertulis secara eksplisit dalam Alquran dan sebagian lainnya dikisahkan secara implisit atau menggunakan simbol -simbol tertentu. Salah satu tokoh masa lalu yang namanya disebut secara eksplisit dalam Alquran adalah Haman. Siapa dia? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir Masrawy pada Jumat (23/4).
Allah mengutus Nabi Musa kepada Firaun. Firaun yang hidup pada masa Nabi Musa pernah memiliki seorang wazir yakni penasihat atau menteri berkedudukan tinggi yang juga penanggung jawab proyek pembangunan Firaun. Sebagaimana dijelaskan para mufasir, menteri Firaun itu dipanggil Haman.
Dia memiliki posisi sangat penting dalam pemerintahan Firaun dan menjadi salah satu pilar dalam pemerintahannya. Tentang Haman, Allah SWT telah menyebutnya secara eksplisit dalam banyak ayat dalam Alquran. Seperti pada surat Al Ghafir ayat 23-24 menjelaskan Haman, Firaun dan Karun mendustakan Nabi Musa.
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوسٰى بِاٰيٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۙ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَقَارُوْنَ فَقَالُوْا سٰحِرٌ كَذَّابٌ “Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Firaun, Haman dan Karun; lalu mereka berkata, (Musa) itu seorang pesihir dan pendusta.”
Haman, Firaun, dan Karun merespons dengan sombong atas seruan nabi Musa yang jelas dengan tanda-tanda dan mukjizatnya. Mereka justru menolak seruan nabi Musa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut:
وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانُوا سَابِقِينَ “Dan (juga) Karun, Firaun, dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).” (QS Al Ankabut 39).
Allah SWT berjanji kepada Firaun dan pengikut-pengikutnya serta menjelaskan akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Qasas ayat 4-6.
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
“Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (4). Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) (5). Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu (6).” Begitupun dalam ayat 8 surat Al Qasas:
فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا ۗ إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ “Maka dipungutlah ia oleh keluarga Firaun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Firaun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.”
Tugas besar Haman adalah membantu Firaun. Dia menjadi mitra Firaun dalam membangun ide dan membantu menjalankannya. Haman melaksanakan keinginan Firaun yang menentang kebenaran Tauhid. Firaun meminta Haman untuk membangun sebuah bangunan tinggi agar dia bisa naik melihat Tuhan nabi Musa. Sebagaimana dijelaskan pada surat Al Qasas ayat 38:
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ مَا عَلِمۡتُ لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرِى فَأَوۡقِدۡ لِى يَٰهَٰمَٰنُ عَلَى ٱلطِّينِ فَٱجۡعَل لِّى صَرۡحًا لَّعَلِّىٓ أَطَّلِعُ إِلَىٰٓ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّى لَأَظُنُّهُۥ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
“Dan Firaun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.” Selain itu juga pada surat Gafir ayat 36-37:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰهَامٰنُ ابْنِ لِيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْٓ اَبْلُغُ الْاَسْبَابَۙ اَسْبَابَ السَّمٰوٰتِ فَاَطَّلِعَ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰى وَاِنِّيْ لَاَظُنُّهٗ كَاذِبًا ۗوَكَذٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ وَصُدَّ عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ اِلَّا فِيْ تَبَابٍ
“Dan Firaun berkata, Wahai Haman! Buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu (36). (yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Tuhannya Musa, tetapi aku tetap memandangnya seorang pendusta. Dan demikianlah dijadikan terasa indah bagi Firaun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan (yang benar) dan tipu daya Firaun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.”
Hancurnya Firaun dan tentaranya termasuk Haman adalah imbalan dari penindasan, tirani dan kesewenang-wenangan yang mereka lakukan.
Sumber: masrway