REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, memuji kecemerlangan tentara Mesir selama perangnya dengan Israel pada 1973, Kamis (22/4). Dia pun memberikan penghormatan dan penghargaan bagi pasukan yang gugur dalam peristiwa tersebut.
"Hari ini kami menandai peringatan kesepuluh kemenangan Ramadhan, kenangan berharga ini yang mencerminkan kecemerlangan militer Mesir dalam mengambil kembali tanah dan menaklukkan yang mustahil," kata Sisi dalam pernyataan yang diunggah di akun media sosial resminya, dikutip dari Middleeastmonitor.
Presiden Mesir memperingati kemenangan tentara Mesir atas Israel dalam perang pada 6 Oktober 1973 atau saat hijriah peristiwa ini terjadi selama Ramadhan. Dia menyinggung jasa pahlawan yang gugur telah memberikan kemenangan besar dan menjaga harkat dan martabat bangsa. "Serta kemauan yang kuat untuk mempersembahkan makna kesetiaan yang setinggi-tingginya," ujarnya
"Perang Sepuluh Ramadhan" menjadi istilah yang dikenal mesir Mesir atau di Suriah istilah yang lebih digunakan adalah "Perang Pembebasan Oktober". Peristiwa ini mengacu pada perang yang dilancarkan Mesir dan Suriah melawan Israel pada 1973.
Ketika itu pasukan Mesir berhasil merebut kembali Sinai setelah diduduki selama enam tahun oleh lawan. Perang ini pun adalah titik balik dalam perjalanan konflik Arab-Israel dengan munculnya perjanjian untuk gencatan senjata.