Sabtu 24 Apr 2021 02:45 WIB

Transformasi Digital Diyakini Buka 2,5 Juta Pekerjaan Baru

Potensi ekonomi digital yang sangat besar jadi mobal dalam mengakselerasi pemulihan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, potensi ekonomi digital yang sangat besar ditambah momentum pandemi Covid-19, akan dijadikan modal bagi upaya nyata untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, potensi ekonomi digital yang sangat besar ditambah momentum pandemi Covid-19, akan dijadikan modal bagi upaya nyata untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah menargetkan transformasi digital yang tengah gencar dilakukansaat ini bisa menciptakan 2,5 juta lapangan kerja baru pada 2024.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, potensi ekonomi digital yang sangat besar ditambah momentum pandemi Covid-19, akan dijadikan modal bagi upaya nyata untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan untuk mewujudkan visi Indonesia 2045.

Baca Juga

Airlangga mengatakan, transformasi digital yang dilakukan Indonesia, diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi. Target dari upaya transformasi digital adalah memberikan kontribusi tambahan pertumbuhan PDB dan lapangan pekerjaan.

"PDB hingga 1 persen per tahun, menciptakan 2,5 juta lapangan pekerjaan baru, dengan keterampilan kompleks dan memberikan nilai tambah tinggi,” ujar Airlangga dalam acara Webinar Membangun Ekosistem Digital: Optimalisasi Potensi Ekonomi Digital Indonesia, yang diselenggarakan INJABAR Unpad, Jumat (23/4).

Menurut Airlangga, pemerintah menargetkan tercipta 5.000 perusahaan start-up, 50 persen UMKM yang terdigitalisasi, serta jumlah pengguna internet yang mencapai 82,3 persen dari total penduduk pada 2024.

“Untuk itu, pengembangan ekonomi digital harus terus kita dorong guna mencapai berbagai target tersebut,” katanya.

Pemerintah, kata dia, terus melakukan perluasan wilayah 4G, pengembangan 5G, peluncuran satelit multifungsi SATRIA, serta pembangunan pusat data nasional guna mendorong perluasan ekonomi digital.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga, terus mendorong pengembangan SDM digital atau talenta digital melalui tiga tingkatan level. Pertama, Basic Digital Skill untuk masyarakat umum sebagai sarana pemanfaatan teknologi digital untuk aktivitas ekonominya.

"Kedua, Intermediate Digital Skill bagi pekerja level teknisi dan profesional. Terakhir, Advanced Digital Skill untuk tingkat pimpinan sektor publik dan swasta," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement