REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembentukan holding BUMN Klaster Pangan dikebut sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Sembilan BUMN Klaster Pangan ini terdiri atas PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero) , PT Garam (Persero), PT Pertani (Persero), PT BGR Logistics (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Kesembilan BUMN Klaster Pangan yang dipimpin PT RNI ini telah menyusun roadmap yang bertujuan untuk mempercepat proses pembentukan holding pangan.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menyampaikan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dilakukan harmonisasi pendapat antar BUMN Klaster Pangan mengenai rencana proses bisnis model yang akan dijalankan. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas BUMN Pangan. Hal ini disampaikan Pahala dalam Forum Group Discussion Roadmap Percepatan Holding BUMN Klaster Pangan di Waskita Rajawali Tower, Kamis (22/4) malam.
"Rencana Holding BUMN Pangan telah dibahas pada Rapat Terbatas [Ratas] Presiden. Diharapkan, sembilan BUMN pangan ini betul-betul dapat meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional," ujar Pahala.
Pahala mengatakan FGD mengenai pangan ini merupakan fondasi untuk menyelaraskan bisnis sembilan BUMN Klaster Pangan. Ke depannya, lanjut dia, sektor-sektor di bawah ini harus diselaraskan agar dapat bertransformasi dalam skema industri pangan nasional.
Sektor yang dimaksud antara lain komoditas pertanian yang dikelola PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri, kemudian sektor Perikanan yang dikelola Perum Perikanan Indonesia, dan PT Perinus, komoditas garam milik PT Garam, sektor perternakan yang dikelola PT Berdikari, komoditas gula yang dikelola PT RNI dan proses trading dan logistik yang akan dikelola PT PPI dan PT BGR Logistics.
Pahala mengungkapkan BUMN Pangan ini perlu pengkajian mengenai potensi pengembangan yang sifatnya organik dan nonorganik. Contohnya, bagaimana peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan.
Pahala optimistis perahu yang mengangkut sembilan BUMN klaster pangan ini harus berhasil dengan dukungan action plan yang jelas, Key Performance Indicator yang tepat, serta bentuk sinerginya yang terarah antar BUMN Pangan.
"Holding BUMN Pangan diharapkan dapat memperbaiki kinerja anggota-anggotanya yang diharapkan kedepannya menjadi BUMN Pangan yang membanggakan," ucap Pahala.
Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) Fatah Setiawan Topobroto mengatakan Perum Perindo siap berperan sebagai off taker ikan hasil tangkapan nelayan. Hal ini guna mengamankan stok dan harga ikan agar tidak jatuh di tangan tengkulak.
"Komoditas perikanan sama pentingnya dengan komoditas pangan lain. Oleh karena itu, peran Perum Perindo juga akan besar di BUMN Klaster Pangan," ucap Fatah.
Fatah bersama 8 direktur utama BUMN Pangan lain telah menandatangani komitmen kesepakatan yang isinya, pertama, akan merealisasikan program bersama dalam rangka konsolidasi BUMN industri pangan. Kedua, akan mewujudkan terlaksananya Operational Excellence di BUMN industri pangan untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan komitmen disaksikan langsung Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury dan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon.
Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi menyampaikan progres holding pangan telah sampai pada dilakukannya Pembahasan Antar Kementerian (PAK) Penggabungan.