REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Ada yang menarik di Masjid Al Habibiyah, Abuja, Nigeria menjelang waktu berbuka puasa beberapa hari lalu. Masjid itu kedatangan tamu yakni seorang pemuka agama Kristen Abuja. Ialah Kardinal John Onaiyekan. Di Masjid Habibiyah itu hampir 2000 jamaah telah berkumpul menantikan waktu berbuka.
Sementara kedatangan Kardinal Jhon Onaiyekan adalah untuk ikut serta dalam iftar bersama Muslim di Masjid itu. Bahkan ia berbagi makanan berbuka puasa bagi para jamaah. Onaiyekan mengatakan apa yang dilakukannya sebatas untuk menjaga kerukunan dan perdamaian.
“Kami melakukan yang terbaik untuk menyebarkan sikap keterbukaan karena kami percaya bahwa Tuhan tidak ingin anak-anaknya membunuh satu sama lain. Dia ingin kami hidup dalam damai. Jadi apapun yang bisa kami lakukan untuk mempromosikan perdamaian harus kami lakukan,” kata Kardinal John Onaiyekan seperti dilansir African News pada Sabtu (24/4).
Nigeria adalah rumah bagi lebih dari 200 juta orang. Dengan adanya pandemi Covid-19 telah berdampak pada pendapatan dan pekerjaan. Ramadan tahun ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi Muslim Nigeria. Terlebih konflik di utara dan timur laut juga memperburuk kehidupan jutaan Muslim di negara itu.
Pada sisi lain, Nigeria pernah mengalami ketegangan agama pada masa lalu. Imam Masjid Al Habibiyah, Fuad Adeyami mengatakan apa yang terjadi antara kardinal Onaiyekan dengan jamaah Masjid Al Habibiyah menunjukkan bahwa umat Muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan damai.
“Orang-orang melihat bahwa makanan yang kita makan itu diberikan kepada kita oleh seorang pemuka Kristen, seorang kardinal yang semua orang tahu. Ini bukan pendeta bawah tanah. Tetapi itu menunjukkan bahwa kita benar-benar bisa hidup bersama, kita bisa berteman dan bisa hidup damai," kata Fuad Adeyami.