REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman belum mau mengungkapkan terkait kapan Presiden Jokowi akan mengumumkan hasil reshuffle kabinet Indonesia Maju Jilid II. Ia mengatakan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. "Hanya presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu," kata Fadjroel dalam diskusi daring, Sabtu (24/4).
Fadjroel mengaku terakhir bertemu dengan Presiden Jokowi, pada Selasa (20/4) lalu. Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi sama sekali tidak membicarakan soal isu reshuffle. "Kami hanya membicarakan pemindahan ibu kota negara, dan saya diminta menyiapkan strategi komunikasinya," ujarnya.
Fadjroel mengatakan reshuffle pasti dilakukan untuk dua kementerian yang telah disetujui DPR yaitu persetujuan perubahan Kementerian Ristek/BRIN yang digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kemendikbud Ristek, dan penambahan Kementerian Investasi. "Saya bertemu pak Seskab, Pramono Anung untuk memastikan saja bahwa yang tetap ada itu adalah sesuai dengan yang disetujui DPR yakni kementerian investasi dan pengubahan jadi kemendikbud ristek. Mengenai isinya beliau belum beri tahu ke saya karena memang itu adalah hak dari presiden utk sampaikan ke publik jadi bukan dari kami untuk menyampaikannya," ungkapnya.