REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Everton akhirnya berhasil menghentikan rekor tidak pernah menang di enam laga terakhir di semua ajang. The Toffees sukses membawa pulang tiga poin usai membungkam Arsenal, 1-0, di Stadion Emirates, Sabtu (24/4) dini hari WIB.
Ini menjadi kemenangan pertama Everton setelah menelan tiga kekalahan dan tiga hasil imbang di enam laga sebelumnya di semua ajang. Tidak hanya itu, tambahan tiga angka itu juga membawa The Toffees menjaga asa untuk tetap bersaing dalam perebutan empat besar di Liga Primer Inggris musim ini.
Meski masih duduk di peringkat kedelapan dengan koleksi 52 poin dari 32 laga, Everton hanya mengantongi selisih tiga poin dari Chelsea, yang duduk di peringkat keempat. Dengan selisih poin tersebut, Everton masih memiliki peluang untuk finish di empat besar di sisa enam laga Liga Primer Inggris musim ini.
Pelatih Everton, Carlo Ancelotti, mengakui, kemenangan pada pekan ke-32 Liga Primer Inggris Arsenal ini merupakan kemenangan yang vital untuk bisa terus mendekat ke papan atas klasemen sementara dan terlibat dalam perebutan posisi empat besar. Tidak hanya itu, kemenangan atas Arsenal tentu mendongkrak kepercayaan diri, terutama setelah gagal memetik kemenangan di enam laga sebelumnya.
"Sangat penting buat kami untuk bisa terus mendekat ke papan atas. Akhirnya, bisa saya katakan, kami kembali. Kami mengalami kesulitan dalam beberapa laga terakhir karena begitu banyak pemain yang cedera. Kemenangan ini memberikan kami motivasi dan kepercayaan diri untuk bisa menatap laga selanjutnya," tutur Ancelotti seperti dilansir laman resmi klub, Sabtu (24/4).
Kendati begitu, Ancelotti mengakui, ada sedikit faktor keberuntungan yang didapatkan anak-anak asuhnya dalam mengemas kemenangan di laga tersebut. Gol kemenangan Everton lahir dari gol bunuh diri kiper Arsenal, Bernd Leno, pada menit ke-76.
Leno melakukan kesalahan dalam mengantisipasi tendangan Richarlison. Gol ini menjadi gol semata wayang yang tercipta di gol ini. Bahkan, eks pelatih AC Milan itu menilai, hasil yang paling adil di laga itu sebenarnya adalah hasil imbang.
"Sejujurnya, laga itu harusnya berakhir imbang. Arsenal mampu mengendalikan permainan lewat penguasaan bola. Namun, dari segi pertahanan, kami tampil cukup bagus. Mungkin bukan performa terbaik kami, tapi cukup solid. Selain itu, kami juga beruntung bisa mencetak gol di laga itu," kata pelatih asal Italia tersebut.