Sabtu 24 Apr 2021 18:53 WIB

Sejumlah Fakta Terkait Nabi Ilyas yang Diabadikan Alquran

Allah SWT mengabadikan perjalanan Nabi Ilyas dalam surat berbeda

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT mengabadikan perjalanan Nabi Ilyas dalam surat berbeda. Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Allah SWT mengabadikan perjalanan Nabi Ilyas dalam surat berbeda. Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kitab suci Alquran banyak memuat tentang kisah-kisah bangsa terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran. Ini juga termasuk penyebutan nabi-nabi Allah ﷻ, mereka diutus kepada suatu kaum untuk memberikan bimbingan ke jalan yang lurus. 

Dikutip dari laman Masrawy pada Sabtu (24/4), salah satu Nabi yang turut disebutkan dalam Alquran yakni, Ilyas alaihi as-salam. Namanya disebut dalam beberapa surat Alquran, di antaranya:  

Baca Juga

وَزَكَرِيَّا وَيَحْيٰى وَعِيْسٰى وَاِلْيَاسَۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَۙ "Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh," (QS Al Anam ayat 85) dan surat Ash Shaffat 123. 

Nabi Ilyas berasal dari keturunan Bani Israel. Nabi Ilyas adalah putra Yasin bin Finhash dan salah satu keturunan Nabi Harun.  

Beliau diutus Allah SWT kepada kaumnya, Bani Israil. Namun mereka enggan menerima ajakan dan dakwah Nabi Ilyas untuk menyembah Allah. Sebaliknya, mereka malah menyembah dan memuja berhala yang bernama Baal. Kisah Nabi Ilyas dijelaskan dalam Alquran surat Ash Shaffat 123-126:

وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ * إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَلَا تَتَّقُونَ * أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ * اللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ

"Sesungguhnya, Ilyas adalah salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal (berhala) dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?'" (QS Ash Shaffat ayat 123-126). 

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan, Ilyas terpaksa selalu berpindah tempat. Terkadang, dia tinggal di rumah seorang kaumnya yang memercayai Ilyas. Terkadang, dia tinggal di gua. Namun, Ilyas tak pernah berhenti berdakwah dan menyampaikan kebenaran. Menurut sejumlah literatur, setiap rumah yang disinggahi Nabi Ilyas akan tercium bau makanan. Ketika kondisi sudah demikian parah, makanan sudah sulit didapat, ternak banyak yang mati, dan lahan-lahan menjadi tandus, mereka pun berusaha mencari Nabi Ilyas. Ketika berjumpa, mereka memohon kepada Ilyas agar bisa membantu persoalan yang dihadapi kaumnya. 

Nabi Ilyas memerintahkan kaumnya agar meninggalkan sesembahan berhala Baal dan beriman kepada Allah. Dalam doanya, Nabi Ilyas memohon kepada Allah agar mengabulkan permohonannya. 

Atas izin Allah, turunlah hujan yang mampu menghidupkan kembali lahan-lahan yang tandus menjadi subur, tanaman kembali digiatkan, dan ternak kembali digembalakan. Namun, keimanan kaumnya ini tak lama berselang. Mereka kemudian kembali menyembah Baal dan berhala lainnya. Maka, Allah pun akhirnya mengazab mereka dengan azab kekeringan yang panjang. 

Sumber: masrawy  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement