REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh Muslim Ibnu Hazm Az Zhahiri Al Andalusi disebut sebagai imam yang menghormati keberadaan perempuan.
Dikutip dari laman Masrawy pada Sabtu (24/4), dia mengambil prinsip-prinsip agama dimulai dari perempuan. Dalam bukunya, Thuq Al-Hamamah (The Ring of the Dove) disebutkan pernyataannya yang cukup fenomenal:
"لقد شاهدت النساء، وعلمت من أسرارهن ما لا يكاد يعلمه غيري لأني ربيت في حجورهن، ونشأت بين أيديهن، ولم أعرف غيرهن، ولا جالست الرجال إلا وأنا في حد الشباب، وحين تنيل وجهي –أي كبر ونما- ، وهن علمنني القرآن وروينني كثيرًا من الأشعار ودربنني في الخط
"Aku telah melihat wanita dan belajar dari rahasia mereka yang orang lain hampir tidak dapat ketahui kecuali aku, karena aku dibesarkan di kamar mereka, dan dibesarkan di tangan mereka, dan aku tidak mengenal yang lain, dan tidaklah aku berteman dengan pria kecuali saat aku remaja, dan saat aku beranjak dewasa, mereka mengajariku Alquran, menceritakan banyak puisi kepada saya dan melatih saya tulis menulis."
Ibnu Hazm melakukan perjalanan untuk mengejar pengetahuan dan berkeliling Andalusia, dan pindah dari timur Kordoba ke barat dan dari Kordoba ke Almeria.
Dia juga memiliki pendapat yang berbeda tentang perempuan yang mengambil jabatan kepemimpinan. Menurutnya Islam tidak melarang perempuan memegang posisi apa pun.
Ibnu Hazm menekankan bahwa Islam menyamakan pria dan wanita. Dengan mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha-Esa tidak menyebutkan tingkat kebajikan kecuali bahwa wanita di dalamnya berpasangan dengan pria.
Sumber: masrawy