Rabu 28 Apr 2021 03:43 WIB

Virus-Virus Bermutasi, Haruskah Kita Takut?

Beberapa varian baru virus corona sudah masuk ke Indonesia.

Mutasi virus corona  (ilustrasi)
Foto: republika
Mutasi virus corona (ilustrasi)

Oleh : Nora Azizah, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu lalu, Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan bahwa beberapa varian baru virus corona sudah masuk ke Indonesia. Diketahui, sudah ada lima varian baru virus corona yang terindentifikasi, yakni D614G, B117, N439K, E484K, dan B1525.

Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, varian baru virus sudah meluas hingga ke seluruh provinsi. Namun, virus khususnya menyebar di provinsi yang memiliki kota-kota besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

Namun, dari sekian banyak mutasi virus corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tiga varian virus corona baru yang berbahaya, yakni B117, B1351, dan P1. Sementara, yang sudah diketahui masuk ke Indonesia adalah jenis B117.

Virus mutasi corona B117 sudah ditemukan di Indonesia sejak Januari 2021. Hal yang mengkhawatirkan dari jenis virus ini, yakni penularannya yang sangat cepat sekali. Namun, penelitian masih belum menyebutkan sejauh mana virus ini berbahaya ketika menginfeksi.

Bermutasinya virus, apakah hal yang wajar? Robert Bollinger, seorang Profesor Penyakit Menular dari John Hopkins University, Baltimore, Maryland, menjelaskan, mutasi virus adalah hal yang wajar di dunia medis. Kondisi ini bukanlah hal yang perlu ditakutkan.

Pada dasarnya, virus-virus bermutasi guna memperbanyak diri untuk mencapai inang. Virus memang akan bermutasi seiring waktu, dan bisa lebih cepat karena beberapa faktor. Semakin banyak orang yang terinfeksi, maka meningkatkan jumlah mutasi yang akan muncul.

Itu sebabnya para pakar di dunia selalu menyerukan untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal ini guna mencegah penyebaran lebih luas yang bisa berdampak pada mutasi virus.

Lantas, apa kita harus takut dengan mutasi virus ini? Beberapa pakar menyebutkan, proses mutasi virus tidak perlu ditakutkan karena sudah menjadi fenomena alam yang tak bisa ditampik. Hanya saja, manusia harus berusaha untuk menghentikan penyebaran virus agar tidak semakin meluas.

Hal yang perlu dikhawatirkan dari mutasi virus adalah penyebarannya. Semakin cepat menyebar, maka kemungkinan virus bermutasi juga cepat. Hal ini akan sulit dikendalikan apabila angka penyebaran melampaui kemampuan manusia dalam menanganinya.

Selebihnya, manusia perlu melakukan vaksinasi. Keberadaan vaksin bisa menjadi gerbang menutup pandemi global. Untuk itu, penting melakukan vaksinasi pada banyak orang secepat mungkin guna  mencebah varian baru berkembang. Apabila vaksin yang ada saat ini belum sempurna menangkal mutasi virus, maka bisa diperbaiki.

Yang tak kalah penting, manusia sudah harus sadar diri menerapkan pola hidup yang jauh lebih sehat. Sebab, pada dasarnya, virus tak pernah bisa dilawan dengan obat-obatan. Hanya kekebalan tubuh manusia yang bisa menangkalnya.

Mutasi virus memang ada, dan kita harus menghadapinya. Merubah kebiasaan hidup menjadi lebih sehat adalah kuncinya. Karena, bila bukan kita yang menjaga tubuh kita sendiri, siapa lagi?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement