Jember Kembangkan Klaster Agribisnis Berbasis Kopi dan Kakao
Red: Nidia Zuraya
Petani memanen kopi (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Rahmad
REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Kabupaten Jember melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao untuk mengembangkan klaster agribisnis berbasis kopi dan kakao dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Jawa Timur, Sabtu (24/4). Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Bupati Jember Hendy Siswanto dengan Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia Dr Agung Wahyu Susilo dengan disaksikan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait dalam kerja sama tersebut.
"Tujuan kerja sama itu untuk pengembangan agrobisnis berbasis komoditas kopi dan kakao mulai dari sektor hulu hingga hilir yang dihasilkan oleh kebun rakyat," kata Sekretaris Kabupaten Jember Mirfano dalam paparannya di Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
Dalam kerja sama tersebut, lanjut dia, ada lima poin yang disepakati yakni pembentukan brand kopi robusta dan kakao terbaik di Jember, kemudian penataan tata niaga kopi dan kakao menuju Jember sebagai pusat kopi dan kakao. Ketiga, peningkatan produktivitas dan kualitas kopi-kakao di Jember, selanjutnya peningkatan konsumsi kopi dan terakhir peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dengan cara pelatihan dan pendampingan.
Sementara Kepala Puslit Koka Indonesia Dr Agung Wahyu Susilo mengatakan pihaknya ingin bersinergi dengan Pemkab Jember untuk membangun industri bisnis kopi dan kakao dengan membuat brand kopi Jember yang berkualitas."Setiap tamu yang berkunjung ke Jember harus disuguhi dengan kopi terbaik, sehingga memberikan kesan kepada wisatawan bahwa kalau minum kopi harus ke Jember," katanya.
Menurutnya perbaikan tata niaga kopi di Jember juga harus mendapatkan prioritas dan penguatan sektor hulu dengan menggunakan bibit unggul, sehingga produktivitas kopi dapat ditingkatkan."Kebijakan itu juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk mencapai Jember menjadi sentra kopi dan kakao," ujarnya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan kerja sama itu menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa Jember sebagai salah satu kota penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia."Produksi kopi di Jember mencapai 12 ribu per tahun, namun pemetaan di wilayah mana saja potensi kopi di Jember belum terdata dengan baik, sehingga kami akan menata kembali untuk mengetahui kekuatan kopi Jember," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Jember perlu dukungan dan pengetahuan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk mengembangkan klaster agribisnis kopi dan kakao.