REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika
Secara rahasia, militer Indonesia mengirimkan personel untuk belajar mengawaki kapal selam pada 1958. Dikirim secara rahasia, dan dicari yang potongan tubuhnya (maaf) pendek-pendek, kurang dari 163 sentimeter (cm).
Jadi tidak seperti potongan postur umumnya tentara. Malah lebih mirip (sekali lagi maaf) buruh atau kuli kapal. Tapi itu khusus untuk kru kapal selam saja. Karena terbatasnya ruangan kapal, justru yang kurang tinggi, lebih lincah.
Personel Angkatan Laut menyamar untuk bisa sampai Polandia. Jangan sampai diketahui Amerika Serikat, Belanda, Inggris, dan negara-negara Barat lainnya. Menyamar sebagai sipil, personel TNI AL berangkat dengan kapal charter Hongkong menuju Rijeka, Yugoslavia.