Ahad 25 Apr 2021 07:23 WIB

Pasien Covid di India Terancam Meninggal Kekurangan Oksigen

Pasien di rumah sakit- rumah sakit India sekarat karena kekurangan oksigen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan dan kerabat membawa jenazah korban COVID-19 untuk dikremasi di sebuah krematorium di Jammu, India, Jumat, 23 April 2021. Sistem kesehatan India yang kekurangan dana hancur ketika gelombang virus korona terparah di dunia melemahkan negara itu, yang memicu gelombang lain. rekor global dalam infeksi harian untuk hari kedua berturut-turut dengan 332.730
Foto: AP Photo/Channi Anand
Petugas kesehatan dan kerabat membawa jenazah korban COVID-19 untuk dikremasi di sebuah krematorium di Jammu, India, Jumat, 23 April 2021. Sistem kesehatan India yang kekurangan dana hancur ketika gelombang virus korona terparah di dunia melemahkan negara itu, yang memicu gelombang lain. rekor global dalam infeksi harian untuk hari kedua berturut-turut dengan 332.730

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pasien di rumah sakit- rumah sakit India sekarat karena kekurangan oksigen, sementara jumlah kasus Covid-19 dan kematian mencatat rekor baru untuk hari ketiga berturut-turut.

India telah mencatat hampir satu juta infeksi dalam tiga hari, dengan 346.786 kasus baru dalam semalam hingga Sabtu (24/4). Di Rumah Sakit Jaipur Golden di Delhi, 20 orang meninggal dalam semalam karena kekurangan oksigen, kata seorang pejabat, dilansir di BBC.

Pemerintah mengatakan pihaknya mengerahkan kereta api dan angkatan udara untuk mengangkut pasokan ke daerah-daerah yang terkena dampak paling parah. Jumlah kematian di seluruh India naik 2.624 dalam 24 jam hingga Sabtu, naik dari 2.263 pada hari Jumat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi di India adalah pengingat yang menghancurkan, tentang apa yang dapat dilakukan oleh virus corona.

Awal tahun ini, pemerintah India yakin telah berhasil mengalahkan virus tersebut. Kasus baru turun menjadi 11 ribu pada pertengahan Februari, vaksin sedang diekspor, dan pada Maret menteri kesehatan mengatakan India 'berada di ujung' pandemi.

Namun, sejak saat itu, gejolak baru meletus, didorong munculnya varian-varian baru, serta kumpul-kumpul massal, seperti festival Kumbh Mela, tempat jutaan orang berkumpul awal bulan ini.

Rumah sakit di Delhi telah memperingatkan bahwa mereka berada di titik puncak. Di Holy Family Hospital, unit perawatan intensif sudah penuh dan tidak ada ruang untuk tempat tidur lagi.

"Hampir setiap rumah sakit terancam. Jika oksigen habis, tidak ada kelonggaran bagi banyak pasien," kata Dr Sumit Ray.

Tanpa oksigen, dalam beberapa menit, pasien akan mati. Pasien- pasien di sana menggunakan ventilator dan membutuhkan oksigen aliran tinggi. Jika oksigen berhenti, kebanyakan dari mereka akan mati.

Rumah sakit lain mengeluarkan pesan SOS untuk oksigen, mengatakan bahwa suplai oksigen berkurang hingga 30 menit.  Rumah Sakit Moolchand, yang memiliki 135 pasien Covid dalam penunjang hidup, mengatakan semua rumah sakit di daerah itu berada dalam situasi yang sama.

"Kami telah mempekerjakan semua staf malam kami untuk memastikan kami menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," kata direktur medis Moolchand Madhu Handa.

"Kami berharap pasokan datang tepat waktu tetapi kami tetap berharap, dan ini adalah hal yang tidak pernah berakhir: itu terjadi setiap hari." tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement