REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Di momen bulan Ramadhan dapat diisi dengan berbagai kegiatan positif dan tidak mengendorkan semangat untuk beraktivitas. Hal ini ditunjukkan Relawan Siaga Bencana Berbasis masyarakat (SIBAT) PMI Kecamatan Baros, Kota Sukabumi yang menggelar kegiatan pesantren kilat (Sanlat) untuk mengisi kegiatan para santri di Bulan Suci Ramadhan.
Menariknya, dalam kegiatan pesantren kilat ini ada yang berbeda dari materi pesantren kilat seperti biasanya. Sebab, para santri diajarkan materi dan simulasi tentang kesispsiagaan bencana gempa bumi. Kegiatan ini seperti yang dilaksana di Masjid Jami Nurul Hidayah Kecamatan Baros Kota Sukabumi pada Sabtu (24/4).
"Dalam kegiatan sanlat tahun ini ada yang berbeda,'' ujar Ketua DKM Masjid Nurul Hidayat, Achmad Sanusi Budi Permana kepada Republika, Ahad (25/4). Selain mendapat materi keagamaan, para santri yang mengikuti sanlat juga mendapatkan wawasan tambahan mengenai materi kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi oleh Relawan SIBAT PMI.
Menurut Achmad, pihaknya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Relawan SIBAT PMI Kecamatan Baros yang berkesempatan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana. Sehingga para santri yang menjadi binaannya dalam kegiatan pesantren kilat ini mendapatkan wawasan baru soal antisipasi kebencanaan.
M.Kaysan Navid, salah satu peserta santri yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku sangat senang bisa mendapatkan materi dan praktek tentang kesiapsiagan bencana gempa bumi. " Alhamdulillah bisa mengetahui langkah-langkah bila terjadi bencana gempa bumi seperti kalau ada bencana jangan panik lakukan tindakan berlutut, berlindung, bertahan dan berdoa," katanya.
Dalam kegiatan ini para peserta selain mendapatkan materi, juga dilakukan praktek dan simulasi langsung menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Hal ini dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo menerangkan, dalam mensukseskan kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pihaknya sudah mengintruksikan seluruh jajaran relawannya untuk ikut berpartisipasi aktif. " Kami sudah sebar surat edaran partisipasi kepada seluruh jajaran relawan PMI sampai ke tingkat kelurahan dan kecamatan melalui Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mensukseskan kegiata HKB ini dengan berbagai kegiatan," ujar dia.
Dalam edaran tersebut disampaikan untuk melakukan berbagai kegiatan kesiapsiagaan bencana, salah satunya melakukan latihan evakuasi mandiri bencana gempa bumi dengan prokes pandemi. Kegiatan itu menjadi suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat.
Sehingga lanjut Suranto, pada saat terjadi bencana masyarakat tahu dan bergegas pergi ke sana (tempat evakuasi) atau lokadi aman. Hal ini sejalan dengan "Tema HKB nasional ke-4 ini yaitu 'Siap untuk Selamat'.Sementara itu, sub tema tahun ini yaitu 'Latihan Membuat Kita Selamat dari Bencana". Hal tersebut berdasarkan surat edaran dari BNPB dan BPBD Kota Sukabumi.
Suranto mengajak masyarakat untuk mengenali ancaman bencana di sekitar, memahami risiko bencananya, dan melakukan simulasi evakuasi mandiri menuju tempat aman terdekat. Ia ingin meningkatkan budaya sadar bencana agar bisa mengurangi korban jiwa dan kerugian harta benda lainnya.
Terlebih Kota Sukabumi merupakan wilayah rawan bencana. Dalam pelaksanaannya nanti seluruh pengurus PMI kecamatan Se-kota Sukabumi akan mengerahkan seluruh potensi relawan SIBAT nya untuk melakukan latihan di wilayahnya dengan berkolaborasi dengan pemerintahan kecamatan dan kelurahan setempat.
Selain itu, dalam kesempatan kesiapsiagaan bencana tahun ini lanjut Suranto, pihaknya akan memperkenalkan rumah aman gempa melalui perkuatan (Retrofitting) melalui dukungan PMI Pusat, Palang Merah amerika (Amcross) dan USAID. Upaya ini dilakukan sebagai upaya mitigasi infrstruktur bencana gempa bumi untuk meminimalisir kerusakan rumah dan hilangya korban jiwa.