REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarawih adalah sholat malam tambahan yang dilakukan khusus pada bulan suci Ramadhan. Ritual ini dirasakan banyak orang membawa kenyamanan spiritual, psikologis hingga fisik yang luar biasa.
Dokter dari Kedokteran dan Presiden Islamic Research Foundation International Ibrahim B. Syed dalam esainya Manfaat Medis dari Tarawih yang dipublikasikan di situs IRFI, menyebutkan berbagai manfaat tarawih bagi kesehatan fisik, emosional, dan mental.
Manfaat mood dan kondisi mental
Menurut Syed, sholat tarawih, sebagaimana halnya sholat apapun yang dilakukan oleh umat Islam, memiliki efek yang sama pada tubuh dan pikiran seperti halnya olah raga ringan. Selain itu, tarawih meningkatkan suasana hati, pikiran dan perilaku seperti halnya olahraga.
Lebih jauh lagi, tarawih menimbulkan perasaan sejahtera dan energi yang lebih besar, mengurangi kecemasan dan depresi, mempengaruhi suasana hati dengan baik dan berkontribusi pada kepercayaan diri. Ibadah ini juga meningkatkan daya ingat pada orang tua terutama dengan pengulangan ayat yang konstan.
Keadaan pikiran rileks yang dicapai melalui tarawih mungkin sebagian karena respons kimiawi otak terhadap kombinasi aktivitas otot yang berulang dengan pengulangan kata-kata yang diucapkan selama periode waktu tertentu. Latihan fisik, tetapi juga aktivitas lain seperti meditasi dan doa, menyebabkan sekresi neurotransmiter seperti Endorfin dan Encephalin secara positif mempengaruhi otak.
Pelepasan encephalin dan Beta-endorphins (Endogenous Morphines) bekerja pada sistem saraf pusat dan perifer untuk mengurangi rasa sakit dan memiliki efek menenangkan pada pikiran. Encephalin adalah salah satu zat seperti opiat paling kuat yang secara alami ada di dalam tubuh. Endorfin juga memiliki efek analgesik, tetapi juga mengurangi efek negatif stres, menimbulkan perasaan euforia dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.