Ahad 25 Apr 2021 23:47 WIB

Anak Usaha PLN Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar PLTU

Dengan penduduk 2 juta orang, jumlah sampah di Kota Tangerang mencapai 1.500 ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas menyortir sampah plastik untuk didaur ulang menjadi bahan bakar di Tempat Pembuangan Sampah. PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power (IP) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terkait penyediaan bahan bakar Jumputan Padat untuk Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Petugas menyortir sampah plastik untuk didaur ulang menjadi bahan bakar di Tempat Pembuangan Sampah. PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power (IP) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terkait penyediaan bahan bakar Jumputan Padat untuk Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power (IP) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terkait penyediaan bahan bakar Jumputan Padat untuk Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Langkah ini merupakan wujud komitmen PLN meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik di Tanah Air.

Penandatanganan dilakukan secara daring oleh Direktur Utama IP, M Ahsin Sidqi bersama Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah dan disaksikan Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, M Ikhsan Asaad, Jumat (23/4).

Wali Kota Tangerang, Arief R Wilmansyah berharap kerja sama ini dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah di Kota Tangerang. Dengan penduduk hampir 2 juta, jumlah sampah di Kota Tangerang saat ini mencapai 1.500 ton.

“Jadi kami sangat mengapresiasi niat dan langkah terobosan sangat baik dari PLN dan IP dalam memberikan solusi bagi penanganan lingkungan di daerah. Setiap daerah menganggap sampah menjadi masalah, padahal dengan teknologi yang ada sekarang ini dapat menjadi EBT bisa membantu support dari kebutuhan pengganti batu bara,” ucap Arief.