REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Banyak warga asal Kota Sukabumi, Jawa Barat yang tengah menimba ilmu di berbagai negara di dunia. Mereka didorong untuk berkontribusi pada pembangunan di daerah asalnya.
Hal ini mengemuka dalam acara Ramadhan Classroom 2021, Bertegur Sapa di Udara yang digagas Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi dan Sukabumi Creative Hub (SCH), Ahad (25/4). Pada momen ini tema yang dihadirkan yakni “Sukabumi Around The World”.
''Para pembicara adalah diaspora yakni perantau atau warga asal Kota Sukabumi yang tengah belajar atau kuliah di sejumlah negara,'' ujar Manajer SCH Rendy Irlian Kamase, Ahad. Misalnya dihadirkan 7 tokoh anak muda Sukabumi yang berkuliah di luar negeri antara lain Raisa Maulida H (Chungnam National University, Korea Selatan), Fajar Adji L (Nanjing Forestry University, Nanjing China), dan Muhammad Fauzan Dzulfikar (Hochschule Bremen, Jerman).
Selanjutnya Muhammad Reza Mauludin (Al-Azhar University Kairo), Nur Aina Islami (International Islamic University of Malaysia), Irman Firsani (Frelancer UI/UX Designer Switzerland), dan Devi Soraya (Jepang). Merela selaku pemuda yang tengah menjalankan kuliah di luar negeri dan berbagi seputar pengalaman kehidupan mereka semasa kuliah di sana.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, para pemuda yang tengah belajar di negara lain itu merupakan aset yang berharga bagi Kota Sukabumi. ''Semangat acara ini untuk silaturahmi dalam kerangka menhahit yang sebelumnya terpisah menjadi kain yang utuh,'' kata dia.
Di mana kata Fahmi, silaturahmi ini akan terus terjalin satu dengan lain. Di mana banyak warga Kota Sukabumi yang berada di luar negeri dan bisa memberikan kontribusi baik saran dan lainnya untuk kemajuan kota.
''Jadi kebanggaan luar baisa menyaksikan pemuda dan mahasiswa ada di beberapa negara dalam rangka memperkuat keilmuan,'' ungkap Fahmi. Ketika selesai kuliah nanti, mereka diharapkan kembali ke tanah air membangun daerah agar lebih maju.
Salah seorang warga Kota Sukabumi, Muhammad Fauzan Dzulfikar yang kuliah di Hochschule Bremen, Jerman mengatakan, siap berkontribusi untuk membangun daerah selepas kuliah di Jerman nanti. Saat ini ia sudah menempuh kuliah selama dua tahun di Jerman dan kini tengah menjalankan ibadah puasa di negara tersebut.