Ahad 25 Apr 2021 20:52 WIB

Pengamat Intelijen: Kabinda Papua Gugur Membela NKRI

Brigjen IGP Danny Nugraha pernah jadi Asintel Kasdam Jaya dan Asintel Danjen Kopassus

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT.
Foto: Istimewa
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi aksi kontak tembak antara Satuan Tugas Badan Intelijen Negara (Satgas BIN) dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT. Hal itu menyebabkan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu (IGP) Danny Nugraha Karya gugur di tempat.

Brigjen IGP Danny Nugraha Karya sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Pangdam Jaya, Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam Jaya, dan Asintel Danjen Kopassus. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, peristiwa saling tembak pada sore tadi, menandakan BIN bersikap proaktif dalam menjaga stabilitas keamanan Papua.

"Patut diapresiasi semua ini karena Kepala BIN Jenderal Prof Dr Budi Gunawan serius dalam penanganan Papua agar tetap menjadi bagian NKRI. Gugurnya Kabinda Papua beberapa jam lalu adalah sebagai pahlawan kusuma bangsa membela persatuan kesatuan Indonesia," kata Nuning kepada wartawan di Jakarta, Ahad.

Menurut Nuning, Brigjen IGP Danny Nugraha Karya ke Papua dalam rangka menjalankan tugas pemulihan keamanan pascagangguan keamanan yang dilakukan KKB kepada masyarakat di Beoga, Kabupaten Puncak. Dia pun mendoakan almarhum yang gugur ketika sedang menjalankan tugas. "Semoga husnul khotimah," ucap mantan sekretaris Panja Pembahasan RUU Intelijen Negara Komisi I DPR tersebut.

Nuning pun menjelaskan kronologis baku tembak antara BIN dan KSB. Menurut dia, Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI-Polri melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak dalam rangka observasi lapangan.

BIN bersama pasukan TNI-Polri, sambung dia, melakukan pengejaran untuk pemulihan keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai milik Kepala Suku Distrik Beoga Benert Tinal, yang dibakar pada Sabtu (17/4) April 2021. Petugas gabungan ingin memotong pergerakan KSB ke Illaga.

Sekitar Pukul 15.50 WIT, menurut Nuning, Satgas BIN diadang oleh sekawan KSB sehingga terjadi aksi saling tembak di sekitar Gereja Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. "Akibat kontak tembak tersebut mengakibatkan korban dari Satgas BIN, Kabinda Papua Papua Brigjen Putu Danny Nugraha Karya tertembak di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala yang mengakibatkan gugur sebagai kusuma bangsa," ucapnya.

Nuning melanjutkan, saat ini sedang dilakukan evakuasi terhadap korban. Pada Senin (26/4) pagi WIT, direncakan jenazah dibawa ke Timika, dan dilanjutkan penerbangan ke Jakarta.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo pun ikut berduka adanya eks perwira Korps Baret Merah gugur di medan tugas. "Brigjen TNI Putu Danny, prajurit komando sejati, pemberani, berjiwa kesatria. Semua palagan (area medan perang) penugasan di Tanah Air telah dilalui. Semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar eks Danjen Kopassus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement