REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Komandan KRI Nanggala 402 yang tenggelam (subsunk) di perairan Pulau Bali, Letkol (P) Heri Oktavian, satu dari 53 awak kapal selam tersebut gugur dalam tugas negara, beberapa hari terakhir. Heri Oktavian anak seorang anggota polisi yang pernah bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam, dan pernah SD di Kota Metro, Lampung.
Heri Oktavian dibesarkan di Kota Metro, sekira 80 kilometer dari Kota Bandar Lampung. Ia belajar di SD Teladan, Metro. Saat itu, bapaknya AKP (Purn) Imroni bin Hakki pindah tugas dari Aceh ke Lampung, dan pensiun terakhir bertugas di Satuan Brimob Polda Lampung tahun 1989.
Heri kecil setamat di SD Teladan Kota Metro, menyambung sekolah di SMP dan SMA di Yogyakarta. Sedangkan kedua orang tuanya, dan ibunya Muharleny masih bermukim di Kota Metro, sedangkan saat ini bapaknya AKP Imroni sudah meninggal dunia. Setamat SMA ia melanjutkan cita-citanya masuk Akademi Militer Angkatan Laut.
Sosok Heri tidak banyak diceritakan oleh orangtuanya, saat Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad berkunjung ke rumahnya, Sabtu malam. Kedatangan jajaran Polda Lampung yang diwakilkan kabid Humas Polda Lampung tersebut, memberikan rasa duka cita dan prihatin atas musibah yang menimpa keluarga korban KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali saat Latihan Penembakan Torpedo.
"Kedatangan kami ke sini, untuk memberikan dukungan kepada keluarga awal kapal Letkol Heri Oktavian yang sedang mendapatkan musibah," kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Ahad (25/4).
Mewakili kapolda dan jajaran Polda Lampung, Pandra menyatakan turut berduka cita atas musibah yang menimpa awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Pulau Bali. Seluruh awak kapal selam Nanggala berjumlah 53 orang tersebut gugur dalam tugas negara, seperti yang disampaikan Pangab TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Bali, Ahad (25/4) petang.
Pandra mengatakan, bapak Letkol Heri Oktavian, salah seorang anggota polisi yang bertugas di Satbrimob Polda Lampung. "Sebelum purnawirawan, sebagai orang tua Letkol Heri Oktavian, anggota polisi di Polda Lampung kami menyatakan turut berduka atas musibah kapal Nanggala," katanya.
Menurut Kariza, ketua RT lingkungan rumah orang tua Letkol Heri Oktavian di Jl Diponogoro, Kelurahan Imopuro, Metro Pusat, kepada wartawan, sebelum orang tua korban tinggal di Metro, pernah bertugas di wilayah Aceh. Bapaknya menghabiskan masa pengabdiannya sebagai anggota polisi di Aceh, dan pensiun di Kota Metro, Lampung.
KRI Nanggala 402 membawa 53 orang yang terdiri dari 49 Anak Buah Kapal (ABK), seorang komanda satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatian hendak memberikan otoritas penembakan torpedo.