Senin 26 Apr 2021 04:15 WIB

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Duka Mendalam Bagi Warga Jatim

Sebanyak 47 dari 53 prajurit KRI Nanggala-402 adalah warga Jawa Timur

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021).  KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur di perairan utara Bali.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur di perairan utara Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi duka mendalam bagi warga Jawa Timur. Sebab, dari total 53 orang prajurit yang berada di dalam kapal  tersebut, 47 orang di antaranya merupakan warga Jawa Timur.

"Mayoritas adalah warga kami (Jatim). Ada yang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Tuban, dan Banyuwangi," kata Khofifah di sela-sela kunjungannya di Madiun, Ahad (25/4).

Baca Juga

Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari. Setelah dilakukan pencarian selama empat hari, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa seluruh awak kapal dinyatakan gugur.

 "Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur," ujar Hadi dalam konferensi pers di saluran Youtube, Ahad (25/4).