Senin 26 Apr 2021 09:41 WIB

Minim Pasokan, Bangladesh Hentikan Vaksinasi

Hampir enam juta orang di Bangladesh telah disuntik vaksin pada tahap pertama.

Red: Teguh Firmansyah
  Tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca menjelang vaksinasi di Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University (BSMMU) di Dhaka, Bangladesh, 7 Februari 2021.
Foto: EPA/MONIRUL ALAM
Tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca menjelang vaksinasi di Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University (BSMMU) di Dhaka, Bangladesh, 7 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Di tengah ketidakpastian kapan pengiriman vaksin Covid-19 selanjutnya dari India akan tiba, Pemerintah Bangladesh memutuskan menyetop pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca di seluruh wilayah mulai Senin. Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan, mengeluarkan edaran keputusan tersebut pada Ahad (25/4).

Sekjen Komite Satgas Covid-19, Md Shamsul Haque, mengatakan kepada awak media, keputusan itu diambil karena kurangnya persediaan vaksin. Menurutnya, pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 akan berjalan sesuai rencana.

Baca Juga

Sejauh ini, hampir enam juta orang di Bangladesh telah disuntik dosis pertama vaksin. Bangladesh pada 21 Januari memperoleh dua juta dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institut India sebagai hadiah. Pemerintah lantas membeli lagi 5 juta dosis vaksin dari lembaga India tersebut, yang mendarat di Bangladesh pada 25 Januari.

Baca juga: Jerman akan Kirim Bantuan Oksigen ke India

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement