REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Di bulan ini, Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi segala perbuatan baik. Ada satu momen yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Islam, yaitu Lailatul Qadar.
Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat mengatakan dalam bukunya berjudul Jaminan Mendapat Lailatul Qadar, sudah menjadi ijma’ di tengah ulama bahwa malam Qadar adalah malam diturunkannya Alquran Al-Karim. Ini mengacu pada firman Allah dalam surat al-Qadar ayat 1:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar.”
Alquran merupakan mukjizat utama Rasulullah, kitab suci abadi dan keabadiannya dijamin Allah sampai hari kiamat kelak. Namun, terkait maksud malam Qadar itu adalah malam diturunkannya Alquran Al-Karim, para ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas r.a. menyebutkan dalam Tafsir Ath-Thabari Jilid 24, yang dimaksud peristiwa turunnya seluruh ayat Alquran dalam satu kali turun, yaitu dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia atau Baitul Izzah.
Sedangkan Asy-Sya’bi mengatakan dalam Al-Jami’ Ii Ahkamil Quran Jilid 22, malam Qadar adalah turun permulaan ayat Alquran ke permukaan bumi. Bisa jadi dua pendapat tersebut tidak keliru. Sebab, para ulama meyakini Alquran memang mengalami proses penurunan dua kali.
Penurunan pertama adalah turunnya Alquran dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia dan penurunan kedua dari langit dunia ke muka bumi yang turunnya pertama kali hanya lima ayat penggalan awal dari surat Al-‘Alaq. Keduanyabisa saja terjadi pada malam Qadar meskipun dari zaman berbeda.
Alquran menggambarkan Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman dalam surat Al-Qadar ayat 1-3:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Para ulama menetapkan apabila seseorang beramal shalih di malam Qadar, maka dia akan mendapat pahala seperti melakukannya dalam 1.000 bulan. Selain itu, di malam Qadar, para malaikat turun ke bumi sebagaimana Allah menjelaskan dalam surat Al-Qadar ayat 4:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
“Para malaikat danm ruh turun di malam itu dengan izin dari Tuhan mereka dengan segala urusan.”
Al-Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari setiap lapis langit dan dari Sidratil Muntaha, para malaikat turun ke bumi untuk mengamini doa umat Islam yang dipanjatkan di sepanjang malam itu sampai terbitnya fajar atau masuknya waktu Subuh.
Malam Qadar disebutkan sebagai malam yang ada di dalamnya keselamatan sampai terbitnya fajar. Adh-Dhahhak mengatakan Allah tidak menetapkan sesuatu kecuali keselamatan sampai datangnya fajar. Sedangkan di malam lain, selain keselamatan juga Allah menetapkan bala’. Namun, Mujahid mengakatan dalam Tafsir Al-Jami’ Ii Ahkamil Quran Jilid 20, maksud dari malam Qadar adalah setan tidak bisa melakukan perbuatan jahat dan keburukan.