REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk meningkatkan peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) melaksanakan Training of Trainer (ToT), 22-25 April 2021, di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ToT dilakukan agar peran BPP bisa semakin maksimal. "Tugas yang diemban BPP Kostratani jelas tidak mudah. Oleh karena itu, Kementan akan terus berupaya agar terjadi peningkatan kualitas dan kapasitas BPP Kostratani. Salah satunya melalui ToT yang melibatkan IPDMIP dan Pusat Penyuluhan Pertanian," katanya.
Pelatihan BPP Kostratani diikuti Penyuluh Pertanian baik dari Pusat maupun BBP2TP, Widyaiswara UPT, serta Dosen Polbangtan Badan PPSDMP. Salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Model Pelatihan Tematik di BPP Kostratani.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pengembangan SDM pertanian melalui BPP tidak mudah. Sebab ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. "Tantangan dalam pembangunan SDM pertanian antara lain menurunnya jumlah petani. Sedangkan ketersediaan petani muda yang kompeten dan berdayasaing belum memadai," ujarnya.