Senin 26 Apr 2021 13:47 WIB

BPP Kostratani Disiapkan Laksanakan Model Pelatihan Tematik

ToT dilakukan agar peran BPP bisa semakin maksimal.

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam acara Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam acara Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk meningkatkan peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) melaksanakan Training of Trainer (ToT), 22-25 April 2021, di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ToT dilakukan agar peran BPP bisa semakin maksimal. "Tugas yang diemban BPP Kostratani jelas tidak mudah. Oleh karena itu, Kementan akan terus berupaya agar terjadi peningkatan kualitas dan kapasitas BPP Kostratani. Salah satunya melalui ToT yang melibatkan IPDMIP dan Pusat Penyuluhan Pertanian," katanya.

Pelatihan BPP Kostratani diikuti Penyuluh Pertanian baik dari Pusat maupun BBP2TP, Widyaiswara UPT, serta Dosen Polbangtan Badan PPSDMP. Salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Model Pelatihan Tematik di BPP Kostratani.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pengembangan SDM pertanian melalui BPP tidak mudah. Sebab ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. "Tantangan dalam pembangunan SDM pertanian antara lain menurunnya jumlah petani. Sedangkan ketersediaan petani muda yang kompeten dan berdayasaing belum memadai," ujarnya.

Tantangan lainnya adalah kurangnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian, dan perlunya peningkatan kompetensi dan keterampilan SDM di sektor pertanian.

Dedi Nursyamsi menjelaskan, sasaran umum pengembangan SDM pertanian adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, daya saing, dan wirausaha.

"Kita memiliki sejumlah strategi utama untuk mewujudkannya. Diantaranya melalui penyuluhan, yaitu dengan memantapkan sistem penyuluhan pertanian terpadu dan modern. Kemudian dengan memantapkan sistem pelatihan vokasi pertanian berbasis kompetensi dan daya saing, juga, memantapkan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif, serta memantapkan reformasi birokrasi," katanya.

Dedi Nursyamsi juga mengenalkan Program Aksi BPPSDMP, yaitu melalui Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi untuk mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, dan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi untuk mendukung program utama Kementan.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan, Lely Nuryati, menjelaskan jika program pelatihan tematik di BPP Kostratani bertujuan untuk Meningkatkan kinerja penyuluh. "Selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas petugas pertanian, penguatan kelembagaan pertanian, serta koordinasi dan jejaring kostratani dengan pemanfaatan Teknologi Informasi," jelasnya.

Lely menambahkan, pengembangan SDM pertanian berperan penting untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia pertanian yang professional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha melalui pemantapan sistem penyuluhan, pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi pertanian

"Peran strategis pelatihan pertanian adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM Pertanian. Sehingga, tersedia SDM pertanian yang kompeten guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan pertanian," katanya.

Untuk itu, kualitas pelatihan pertanian harus terus ditingkatkan melalui pengembangan program pelatihan dan kapasitas widyaiswara sesuai dengan kebutuhan lingkungan strategis yang berkembang di sektor pertanian.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement