DIY Setop Wisatawan Luar Daerah Selama Larangan Mudik
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pengunjung berbelanja oleh-oleh di kawasan Titik Nol Yogyakarta, Ahad (21/3). Sejak vaksinasi Covid-19 massal untuk kawasan Malioboro kunjungan wisatawan naik cukup pesat terutama untuk akhir pekan. Meski masih di pagar, kawasan Titik Nol Yogyakarta masih menjadi tujuan wisatawan menghabiskan sore hari. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menegaskan tidak menerima wisatawan dari luar daerah selama masa larangan mudik. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan provinsi lain untuk melakukan penyekatan di daerah perbatasan.
"Regulasinya tidak boleh ada lintas provinsi, sehingga kita akan setop seluruh pengunjung dari luar provinsi. Kita bekerja sama dengan Jateng dan (wisatawan yang bepergian dengan) pesawat dan kereta tentu (juga ada kerja sama) dengan provinsi-provinsi lain," kata Aji, di Jogja Expo Center, Bantul, Senin (26/4).
Begitu pun dengan wisatawan luar daerah yang sudah memesan tiket masuk ke destinasi wisata melalui aplikasi Visiting Jogja, tetap tidak diperbolehkan. Pihaknya tegas melarang wisatawan luar daerah masuk ke DIY guna menekan penularan Covid-19.
"Sehingga pada saat liburan (Lebaran) itu tidak akan ada wisatawan dari luar DIY, walaupun mereka sudah mendaftar di Visiting Jogja," ujar Aji.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, Indonesia juga ditutup untuk wisatawan asing. Beberapa penerbangan internasional juga masih ditutup.
Terutama wisatawan yang berasal dari India mengingat kasus Covid-19 belum terkendali di negara tersebut. Hal ini diungkapkan Sandi saat mengunjungi pelaksanaan vaksinasi di Jogja Expo Center, Bantul, Senin (26/4).
"Jadi ini langkah yang diambil, sekali lagi untuk memastikan penularan Covid-19 dapat ditekan. Sehingga, situasinya kondusif dan terkendali," katanya.