REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Berda Asmara, istri dari salah satu kru KRI Nanggala-402, Serda Mes Guntur Ari Prasetya, masih mengharapkan adanya mukjizat dari Allah SWT. Meskipun Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah menyatakan, seluruh prajurit yang ada di dalam KRI Nanggala-402 gugur dalam tugas.
"Setelah kabar yang kemarin disampaikan oleh Bapak Panglima TNI mengenai kapal yang tenggelam, apabila dikabulkan oleh Allah SWT, semoga ada mukjizat dari Allah SWT, seluruh awak kapal bisa terselamatkan," kata Berda seusai mengikuti Sholat Ghoib dan doa bersama bagi kru KRI Nanggala-402 di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Senin (26/4).
Perempuan yang juga merupakan dosen Pendidikan Guru Paud di Unusa tersebut juga berharap, KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam tersebut bisa terangkat secepatnya. Sehingga apabila kru KRI Nanggala-402 yang ada di dalamnya masih selamat, bisa benar-benar diselamatkan.
"Semoga hari ini kapalnya bisa terangkat dan terutama untuk para awak kru Nanggala-402 bisa terselamatkan. Itu saja harapan dari saya," ujarnya.
Sebelumnya, Berda menceritakan, dirinya terakhir kali bertemu suaminya pada Senin (19/4), tepatnya saat Serda Mes Guntur Ari Prasetya pamit bertugas. Berda menjelaskan, saat pamit bertugas, sebenarnya sang suami juga baru pulang berlayar.
Ia mengungkapkan, sang suami baru lima hari di rumah, sebelum kemudian kembali berpamitan untuk menjalankan tugas. Berda pun mengenang canda gurau sang suami, sebelum keberangkatannya tersebut.
Baca juga : Skenario Evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala-402
"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal. Kemudian bercanda gurau," ujarnya.
Berda mengenang sosok suami yang sangat perhatian dan penyayang. Selama tidak berlayar, suaminya selalu memaksimalkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Berda mengatakan, sang suami juga sering menceritakan terkait risiko kerjanya. Berda pun menyatakan siap menerima segala risiko tersebut.
"Suami saat awal bekerja dahulu sudah memberi tahu saya tentang risiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yang hilang. Jadi mau tidak mau, siap tidak siap ya harus siap," katanya.