Senin 26 Apr 2021 16:12 WIB

Covid-19 di India Capai Rekor Tertinggi untuk Hari Kelima

Sejumlah negara menjanjikan pengiriman bantuan medis darurat ke India.

Red: Nur Aini
Seorang pasien menerima oksigen di luar Gurdwara, rumah ibadah Sikh, di New Delhi, India, Sabtu, 24 April 2021. Kekurangan oksigen medis di India menjadi begitu parah sehingga gurdwara ini mulai menawarkan sesi pernapasan gratis dengan tangki bersama untuk COVID-19 pasien menunggu ranjang rumah sakit.
Foto: AP Photo/Altaf Qadri
Seorang pasien menerima oksigen di luar Gurdwara, rumah ibadah Sikh, di New Delhi, India, Sabtu, 24 April 2021. Kekurangan oksigen medis di India menjadi begitu parah sehingga gurdwara ini mulai menawarkan sesi pernapasan gratis dengan tangki bersama untuk COVID-19 pasien menunggu ranjang rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kasus virus corona India mencapai rekor puncak untuk hari kelima pada Senin (26/4). Sementara negara-negara, seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat menjanjikan pengiriman bantuan medis darurat guna membantu negara itu menangani krisis yang membuat rumah sakit kewalahan.

Infeksi Covid-19 naik 352.991 dalam sehari. Rumah-rumah sakit penuh sesak di Delhi dan secara nasional menolak pasien setelah mengalami krisis pasokan oksigen medis dan tempat tidur.

Baca Juga

Pada Ahad (25/4), Perdana Menteri Narendra Modi mendesak seluruh warga agar divaksin dan waspada. Ia mengumumkan bahwa tsunami Covid-19 telah mengguncang negara tersebut.

Rumah sakit dan dokter mengeluarkan pemberitahuan mendesak bahwa mereka tidak mampu menangani pasien yang membeludak. Presiden Joe Biden mengatakan pada Ahad (25/4), AS akan segera mengirim bahan baku vaksin, peralatan medis, dan alat pelindung untuk membantu India menghadapi tsunami Covid-19. Jerman juga akan mengirim bantuan oksigen dan obat-obatan dalam beberapa hari ke depan, kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas pada Senin.

Komisi Eropa turut berencana mengirim oksigen dan obat-obatan. India, dengan 1,3 miliar penduduk, mencatat 17,31 juta infeksi dan 195.123 kematian Covid-19, termasuk 2.812 kematian baru, menurut data Kementerian Kesehatan. Para pakar kesehatan berpendapat bahwa angka kematian Covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Virus Corona Renggut Korban Setiap 4 Menit di India

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement