REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kasus virus corona India mencapai rekor puncak untuk hari kelima pada Senin (26/4). Sementara negara-negara, seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat menjanjikan pengiriman bantuan medis darurat guna membantu negara itu menangani krisis yang membuat rumah sakit kewalahan.
Infeksi Covid-19 naik 352.991 dalam sehari. Rumah-rumah sakit penuh sesak di Delhi dan secara nasional menolak pasien setelah mengalami krisis pasokan oksigen medis dan tempat tidur.
Pada Ahad (25/4), Perdana Menteri Narendra Modi mendesak seluruh warga agar divaksin dan waspada. Ia mengumumkan bahwa tsunami Covid-19 telah mengguncang negara tersebut.
Rumah sakit dan dokter mengeluarkan pemberitahuan mendesak bahwa mereka tidak mampu menangani pasien yang membeludak. Presiden Joe Biden mengatakan pada Ahad (25/4), AS akan segera mengirim bahan baku vaksin, peralatan medis, dan alat pelindung untuk membantu India menghadapi tsunami Covid-19. Jerman juga akan mengirim bantuan oksigen dan obat-obatan dalam beberapa hari ke depan, kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas pada Senin.
Komisi Eropa turut berencana mengirim oksigen dan obat-obatan. India, dengan 1,3 miliar penduduk, mencatat 17,31 juta infeksi dan 195.123 kematian Covid-19, termasuk 2.812 kematian baru, menurut data Kementerian Kesehatan. Para pakar kesehatan berpendapat bahwa angka kematian Covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi.
Baca juga: Virus Corona Renggut Korban Setiap 4 Menit di India