REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Thailand menangguhkan penerbitan dokumen perjalanan dari India pada Senin (26/4). Hal itu terkait lonjakan tajam kasus baru Covid-19 di negara tersebut.
Kedutaan Besar Thailand di New Delhi mengatakan sertifikat masuk untuk warga negara non-Thailand yang bepergian dari India akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (OPST) membantah kabar tentang adanya jet pribadi yang membawa orang-orang kaya India terbang ke Thailand.
"Kami mengonfirmasi bahwa tidak ada penerbangan carter dari jutawan India yang meminta izin dari OPST untuk datang ke Thailand," kata OPST dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu. OPST menyebut aka nada empat penerbangan repatriasi dari India ke Thailand pada Mei.
Thailand masih berkutat dengan peningkatan infeksi Covid-19. Pada Senin, ia melaporkan 2.048 kasus baru. Peningkatan itu membuat total infeksi menjadi 57.508 kasus dan 148 kematian. Dari 2.048 kasus baru yang dilaporkan, sebanyak 901 di antaranya berada di Bangkok yang menjadi pusat penyebaran.
Taman, bioskop, pusat kebugaran, dan pusat penitipan anak di Bangkok diperintahkan untuk tutup mulai Senin hingga 9 Mei. Sementara warga yang tepergok yang tak mengenakan masker bakal didenda 20 ribu baht.
Baca juga : Satgas Ajak Masyarakat Belajar dari Tsunami Covid India
Sementara India menghadapi situasi yang lebih buruk. Pada Ahad (25/4) lalu, India kembali mencatatkan rekor peningkatan harian kasus Covid-19. Mereka melaporkan 349.691 kasus baru. Sejak Kamis (22/4), India selalu melaporkan lebih dari 300 ribu kasus baru Covid-19. Sejauh ini, negara tersebut sudah membukukan 16,96 juta kasus dan 192.311 kematian.