Senin 26 Apr 2021 16:30 WIB

Turki akan Tanggapi Pernyataan Biden Soal Peristiwa 1915

Menurut Jubir Kepresidenan Turki, pernyataan presiden AS bahwa nenek moyang Ottoman terlibat dalam tindakan genosida 'sungguh keterlaluan' - Anadolu Agency

Red: Nur Aini
Juru Bicara Kepresidenan Turki mengatakan negara itu akan menanggapi pernyataan presiden Amerika Serikat tentang peristiwa 1915 dalam beberapa bulan mendatang.
Juru Bicara Kepresidenan Turki mengatakan negara itu akan menanggapi pernyataan presiden Amerika Serikat tentang peristiwa 1915 dalam beberapa bulan mendatang.

 

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Juru Bicara Kepresidenan Turki mengatakan negara itu akan menanggapi pernyataan presiden Amerika Serikat tentang peristiwa 1915 dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga

"Akan ada reaksi dalam berbagai bentuk, jenis dan derajat dalam beberapa hari dan bulan mendatang," kata Ibrahim Kalin kepada Reuters, Ahad (25/4).

"Segala sesuatu yang kami lakukan dengan AS akan berada di bawah mantra pernyataan yang sangat disayangkan ini," kata dia.

Kalin menekankan bahwa parlemen Turki akan membuat pernyataan pada Senin dan deklarasi AS tidak akan memberikan dasar hukum apa pun untuk potensi klaim reparasi.

"Untuk mereduksi semua itu menjadi satu kata dan mencoba mengimplikasikan keterlibatan Turki, nenek moyang Ottoman kami terlibat dalam aksi genosida, sungguh keterlaluan," ujar dia.

Pada Sabtu, Presiden Joe Biden menyebut peristiwa tahun 1915 sebagai "genosida", melanggar tradisi lama presiden Amerika yang menghindari penggunaan istilah tersebut.

Sikap Turki soal peristiwa 1915

Posisi Turki pada peristiwa 1915 adalah bahwa kematian warga Armenia di Anatolia timur terjadi ketika sejumlah pihak berpihak pada invasi Rusia dan memberontak melawan pasukan Ottoman. Relokasi warga Armenia kemudian mengakibatkan banyak korban.

Turki keberatan dengan penyajian insiden ini sebagai "genosida," menggambarkannya sebagai tragedi di mana korban jiwa timbul di kedua belah pihak.

Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi bersama sejarawan dari Turki dan Armenia serta pakar internasional untuk menangani masalah tersebut. Pada 2014, Perdana Menteri Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada keturunan Armenia yang kehilangan nyawa dalam peristiwa 1915.

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-akan-tanggapi-pernyataan-biden-soal-peristiwa-1915/2220623
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement