REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh mencatat rekor suhu tertinggi dalam tujuh tahun pada Ahad (25/4) dengan 41,2 C (106,2 F).
Peningkatan suhu dilaporkan di wilayah barat daya Jessore, kata Departemen Meteorologi Bangladesh (BMD). Suhu tertinggi sebelumnya tercatat pada 2014, dengan 42 C. Kelompok lingkungan juga meningkatkan kewaspadaan atas krisis air di Bangladesh Selatan.
ActionAid Bangladesh, dalam studinya mengungkapkan bahwa banyak perempuan terserang penyakit karena menggunakan air yang terkontaminasi. Sebagai korban perubahan iklim, Bangladesh menghabiskan sekitar 5 miliar dolar AS, sekitar 2,5 persen dari PDB, untuk adaptasi iklim dan langkah-langkah pembangunan ketahanan.
Selama KTT iklim virtual yang diselenggarakan Amerika Serikat pekan lalu, Perdana Menteri Sheikh Hasina menyerukan tindakan segera oleh negara-negara maju untuk mengurangi emisi karbon mereka guna menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 C.
Dia juga mendesak negara-negara untuk tetap berkomitmen pada target dana global tahunan sebesar 100 miliar dolar AS dengan perhatian khusus bagi komunitas yang rentan.