Senin 26 Apr 2021 18:57 WIB

Muhammadiyah Imbau Sholat Ghaib untuk Syuhada KRI Nanggala

Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan duka mendalam

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, imbau warga Muhammadiyah sholat ghaib untuk syuhuada KRI Nanggala-402
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, imbau warga Muhammadiyah sholat ghaib untuk syuhuada KRI Nanggala-402

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengimbau warga Muhammadiyah menggelar sholat ghaib untuk prajurit TNI yang ada di dalam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto.

Haedar melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin (26/4), mengatakan sebagai fardhu kifayah, warga Muhammadiyah dapat melaksanakan sholat ghaib bagi saudara seiman yang telah gugur menjaga kedaulatan Tanah Air.

Baca Juga

"Mereka adalah para patriot bangsa yang telah berjuang dan berkorban untuk kepentingan negara. Mereka adalah para syuhada yang memberikan darma baktinya untuk Indonesia," kata Haedar.

PP Muhammadiyah, kata dia, menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya awak KRI Nanggala dan berharap keluarga dari 53 prajurit TNI tersebut termasuk keluarga kapten kapal Heri Oktavian, agar diberi kekuatan iman, keikhlasan, kesabaran, dan kelapangan hati dalam menerima musibah.

"Keluarga tentu berat dan kehilangan, tetapi kami percaya segenap anggota keluarga dapat mengikhlaskan para prajurit yang gugur itu sebagai syuhada bangsa menemui keharibaan Allah SWT dalam rengkuhan ridha-Nya," kata dia.

Muhammadiyah menyampaikan penghargaan atas segala usaha maksimal yang dilakukan Panglima TNI bersama seluruh jajaran dan berbagai pihak terkait dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.

"Bagi kaum beriman ikhtiar dan tawakal merupakan jalan optimal yang dapat dilakukan dalam menghadapi setiap musibah. Semoga segenap warga masyarakat dapat menunjukkan empati, simpati, dan solidaritas sosial atas musibah KRI Nanggala sebagai duka bersama bangsa Indonesia," ujar Haedar.  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement