Senin 26 Apr 2021 19:09 WIB

Polri Sudah Identifikasi Kelompok Penembak Kabinda Papua

Polri bersama TNI tengah memburu pelaku penembakan Kabinda Papua.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Personel TNI memberi hormat saat iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya meninggalkan Markas Yonif Raider 754/ENK untuk diberangkatkan ke Jakarta,  di Mimika, Papua, Senin (26/4/2021). Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dan akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Foto: ANTARA/Sevianto Pakiding
Personel TNI memberi hormat saat iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya meninggalkan Markas Yonif Raider 754/ENK untuk diberangkatkan ke Jakarta, di Mimika, Papua, Senin (26/4/2021). Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dan akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri sudah mengidentifikasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya. Saat ini pihak kepolisian di Papua terus melakukan pengejaran terhadap KKB tersebut.

"Itu sudah teridentifikasi yang main di wilayah Puncak. Itu dari kelompok, telah teridentifikasi, ikuti perkembangan saja," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/4).

Baca Juga

Selain itu, Rusdi juga menegaskan bahwa TNI-Polri bersama instansi lain telah bekerja secara maksimal untuk memberangus KKB di tanah Cendrawasih. Namun, ia juga mengakui bahwa medan di Papua tidaklah mudah karena terdiri atas hutan belantara dan pegunungan. Sedangkan, KKB kerap melakukan penyamaran sebagai warga sipil biasa saat berada di pemukiman.

"Kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk, menyamar-menyamar dengan penduduk. Mereka selalu berusaha bagaimana pengejaran-pengejaran dilakukan oleh aparat keamanan mereka bisa lolos," ungkap Rusdi.

Kendati demikian, menurut Rusdi, hingga saat ini pihaknya belum menambahkan jumlah personel di Papua untuk melawan KKB. Mengingat di Papua juga sudah ada pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi 2021. Selain itu, kata dia, ada juga operasi-operasi yang dilakukan oleh Polda Papua.

"Operasi Nemangkawi digelar itu gabungan personelnya, yaitu personel Polri;TNI. Sampai saat ini Polri belum menambah kekuatan di Papua," kata Rusdi menerangkan.

Sebelumnya, penembakan terhadap Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya terjadi di sekitar Kp Daungbet, Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua. Kronologinya, sekitar pukul 09.20 WIT, Kasatgas Elang, Kasatgas Delta, Kabinda Papua, dua personel Bantek Elang, dua personel Timsus Elang, dua personel Timsus Delta, serta dua personel Koramil berangkat ke Kp Dambet.

Mereka berangkat ke TKP menggunakan delapan sepeda motor untuk melaksanakan observasi lapangan serta menentukan lokasi titik ambush pasukan. Pukul 15.50 WIB, diperoleh informasi terjadi kontak tembak antara Rombongan dengan KSP di Kp Dambet.

Kemudian, pukul 16.00 WIB, Tim Satgas Elang dan Delta melaksanakan evakuasi ke lokasi kontak Berjalan Kaki. Berdasarkan laporan HT, satu org korban terkena tembakan di bagian kepala atas nama Brigjen TNI Putu Dani.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement