REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengapresiasi anak muda yang saat ini tengah fokus mengembangkan agribisnis. Prihasto juga melihat bahwa banyak sekali petani milenial yang akhirnya memilih bertani daripada menjadi karyawan.
“Anak milenial itu kan tidak suka diarahkan, atau mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja, jadi dia itu ingin bebas berkarya, mengerjakan apa yang dia sukai, apalagi dia menguasai teknologi, sehingga dunia pemasaran digital, itu sudah mainan merekalah, makanya ekspor komoditas pertanian itu kan hampir dikuasai anak-anak muda,” ungkapnya.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang itu juga menyampaikan kekagumannya, kepada seorang pemuda yang kini sukses menjadi eksportir tanaman hias di Lembang-Bandung Barat. “Namanya Kang Aldy Ridwan, dia ini masih muda, tapi sudah berpenghasilan ratusan juta sebulan, saya kagum dengan anak-anak muda seperti ini. Makanya saya yakin, pertanian ini akan sukses di tangan petani milenial,” tegasnya.
Aldy memang mengakui jika ia meninggalkan kariernya sebagai spesialis di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang gas alam. Dia rela meninggalkan karier sebagai spesialis di perusahaan ternama, lalu menjatuhkan pilihannya untuk menjadi petani, sebab dia melihat ada peluang bisnis yang menjanjikan di dunia pertanian, khusunya bertani komoditas hortikultura.
Lelaki berkulit putih berjenggot tebal itu, memulai usahanya dengan bertani kaktus di tempat kelahirannya Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pilihan hidup Aldy memang patut di acungi dua jempol, sebab meski di usianya yang terbilang muda, dia sudah berpenghasilan ratusan juta rupiah perbulan.