REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Umat Budha (Permabudhi) Arief Harsono mengungkapkan Pancasila merupakan harta paling berharga yang dimiliki Bangsa Indonesia dan harus dipertahankan.
"Pancasila harus dipertahankan sekuat-kuatnya dan seberat apapun. Jangan sampai dikoyak oleh siapapun, karena apabila harta ini berhasil dikoyak, maka kita akan kehilangan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh negera ini, dan kita tidak akan sanggup untuk memulihkannya kembali," tutur Arief dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan antara BPIP dengan Permabudhi di Surabaya (25/4).
Arief pun berharap agar Pancasila dapat dimasukkan dalam pelajaran sekolah. "Kami juga berharap agar Pancasila dimasukan dalam materi dan Kurikulum mulai jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi," ungkap Arief.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Dewan Pengawas Permabudhi, juga Anggota Dewan Pengarah BPIP Sudhamek, serta Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Sudhamek mendorong agar Permabudhi dan BPIP ke depan bisa bersinergi dalam pembumian Pancaila dalam tindakan. Hal tersebut diamini oleh Wisnu Bawa Tenaya, dan dirinya menambahkan, “ kegiatan spiritual lintas agama seperti sekarang diperlukan sebagai refleksi atas pikiran, ucapan, tindakan kita semua,”
Yudian Wahyudi dalam kesempatan yang sama juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Permabudhi selama ini.“dari berbagai artikel media yang dipublikasikan terlihat aktivitas yang dilakukan oleh Permabudhi tidak hanya terkungkung dalam urusan internal, namun juga kegiatan bakti sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan diskusi lintas agama. Hal tersebut membuktikan bahwa Permabudhi adalah contoh organisasi umat beragama yang patut diteladani," ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan BPIP serta didukung oleh Permabudhi itu dihadiri secara daring oleh pengurus daerah Permabudhi dari 31 provinsi, juga Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di Lingkungan BPIP.