Selasa 27 Apr 2021 05:59 WIB

Inggris Tertarik Kerja Sama EBT dan Kesehatan di Jawa Tengah

Jawa Tengah dan Inggris selama ini sudah terlibat dalam kerja sama bidang pendidikan

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan penjelasan perihal uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap kedua di Jawa Tengah, di ruang kerjanya, Senin (26/4). Belaajar dari evaluasi uji coba PTM tahap pertama, gubernur mengizinkan sekolah penyelenggara uji coba PTM di Jawa Tengah menambah jumlah kelas.
Foto: ISTIMEWA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan penjelasan perihal uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap kedua di Jawa Tengah, di ruang kerjanya, Senin (26/4). Belaajar dari evaluasi uji coba PTM tahap pertama, gubernur mengizinkan sekolah penyelenggara uji coba PTM di Jawa Tengah menambah jumlah kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menjajaki sejumlah peluang kerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris. Hal ini terungkap dalam diskusi virtual antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama dengan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, Senin (26/4).

Dalam diskusi virtual yang dilaksanakan di ruang kerja Gubernur Jawa Tengah ini, ada bebera hal yang menjadi fokus pembahasan untuk penjajakan kerja sama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Pemerintah Kerajaan Inggris.

Seperi kerja sama bidang pendidikan, energi, infrastruktur, industri bahkan juga kerjasama dalam hal terkait dengan cara penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

Kepada Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, gubernur mengungkapkan, Jawa Tengah dengan Inggris selama ini sudah terlibat dalam kerja sama bidang pendidikan, khususnya sekolah vokasional. Misalnya tentang metode pendidikan bahasa Inggris bagi siswa di sekolah.

“Tujuannya agar lulusan SMA dan SMK di Jawa Tengah sudah lancar berbahasa Inggris, sehingga bisa menjadi bekal sekaligus juga peluang dalam menghadapi tantangan global,” jelas Ganjar. 

Pemerintah Kerajaan Inggris, lanjutnya, juga tertarik melakukan kerja sama dalam bidang energi, khususnya energi baru terbarukan (EBT), infrastruktur bahkan juga industri dan perdagangan.

“Maka tadi saya tawarkan ada kawasan industri di Batang yang sedang dikembangkan di Jawa Tengah dan insentifnya juga cukup bagus. Mudah- mudahan dari diskusi tadi ada yang bisa ditindaklanjuti  Pemerintah Kerajaan Inggris,” tambahnya.

Jawa Tengah dan Inggris memiliki perhatian yang sama dalam hal global climate change atau perubahan iklim global. Kesempatan ini dimanfaatkan gubernur untuk menceritakan bagaimana kondisi Jawa Tengah yang tidak memiliki banyak hutan serta kawasan pesisir pantai utara yang mengalami problem penurunan permukaan tanah.

Belum lagi masalah sampah dan limbah yang muncul akibat industrialisasi,  hingga hal tersebut  menjadi perhatian serius Pemprov Jawa Tengah dengan mulai digalakkan kampanye dan sosialisasi pentingnya keterlibatan masyarakat dalam merawat alam dan peduli mengolah sampah dengan benar.

Ternyata Pemerintah Inggris juga punya agenda yang sama terkait kepedulian terhadap perubahan iklim. “Maka industri dan teknologi ke depan yang akan dipilih mestinya yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Ganjar menambahkan, Kedutaan Besar Inggris juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Jawa Tengah yang relatif memiliki kepedulian tentang pandemi ini.

Terkait hal ini, Ganajr menjelaskan bagaimana pengelolaan berbasis masyarakat digalakkan. Pola menggerakkan komunitas di masyarakat tersebut relatif efektif dan cukup membantu dalam menangani pandemi.

Maka Pemerintah Inggris juga merespons dan mau menindaklanjuti misalnya dalam hal teknologi tentang kesehatan, bidang farmasi dan sebagainya atau investasi industri dalam bidang farmasi dan alat kesehatan. “Tentu ini akan sangat menguntungkan,” tegasnya.

Sementara itu, Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins dalam kesempatan tersebut menyampaikan, peluang kerja sama dalam bidang energi terbarukan tersebut cukup besar.

Apalagi Jawa Tengah sudah memiliki ambisi besar menggunakan energi terbarukan seperti solar panel (panel surya). Penggunaan energi terbarukan tersebut juga sejalan dengan upaya mengurangi polusi sehingga bumi tetap terjaga.Pemerintah Kerajaan Inggris  juga sudah melakukan banyak sekali usaha di bidang pembangunan yang berkelanjutan. Bulan November lalu Inggris juga menjadi tuan rumah konferensi bidang iklim.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement