REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi pemudik. Salah satunya dengan menyiapkan pos penyekatan atau pemeriksaan.
Menurut Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, akan disiapkan lima pos penyekatan. Pos itu bakal disiagakan di kawasan Karangresik, Indihiang, Terminal Tasikmalaya, Mangkubumi, dan Kawalu.
Di pos-pos tersebut akan disiapkan petugas. Yusuf mengatakan, petugas nantinya memeriksa warga yang hendak masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya. Jika dinilai tidak sesuai persyaratan, warga dari luar daerah itu akan diminta putar balik. “Saringan terakhir ada di kita, pemudik yang dari Jakarta atau dari Bandung,” kata dia, Senin (26/4).
Menurut Yusuf, pos-pos tersebut sudah siap untuk menghalau pemudik. Namun, kata dia, pos itu akan mulai efektif beroperasi pada 6 Mei mendatang. “Nanti ada tim dan tim satgas. Kalau ada yang memaksa, balik lagi, silakan berhadapan dengan polisi,” ujarnya.
Yusuf juga meminta para lurah dan camat di Kota Tasikmalaya untuk mengawasi warga di lingkungannya dengan saksama. Ia meminta lurah dan camat segera tanggap melakukan pemeriksaan apabila ada warga dari luar daerah.
Menurut Yusuf, Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan dan kelurahan merupakan benteng terakhir untuk mengantisipasi kedatangan warga dari luar daerah. “Mereka kan lebih tahu mana orang luar atau bukan,” ujar dia.
Apabila ditemukan warga dari luar daerah, Yusuf mengatakan, aparat kelurahan atau kecamatan diminta langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). “Segera laporkan ke Dinkes untuk di-tracing kalau ada orang dari luar. Kalau tak ada surat (hasil tes) swab, nanti kita swab, tapi dengan biaya pribadi mereka,” kata dia.