Solo Menari 2021 Digelar Serentak di 54 Kelurahan
Red: Muhammad Fakhruddin
Seniman dari Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Solo menghibur pengunjung dan pedagang di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/4/2021). Pemerintah Kota Solo menghadirkan hiburan tradisional Siteran tersebut untuk meningkatkan jumlah kunjungan pembeli dan menarik wisatawan di Pasar Gede Solo. | Foto: Antara/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali menggelar kegiatan tahunan Solo Menari tahun 2021, setelah pada 2020 tertunda lantaran pandemi Covid-19. Solo Menari 2021 bakal diselenggarakan serentak di 54 kelurahan di Solo dan terpusat di rumah kebudayaan Dalem Joyokusuman, pada 29 April 2021 pukul 09.00-11.00 WIB.
Tahun-tahun sebelumnya, Solo Menari digelar di satu lokasi dengan melibatkan ratusan penari yang menari secara bersama. Tahun ini, para penari tersebar di 55 lokasi, tetapi dengan konsep tarian yang sama, yakni Tari Kidang.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Solo, Agus Santoso, mengatakan, Solo Menari 2021 dilaksanakan serentak di 54 kelurahan karena dalam kondisi pandemo Covid-19 Pemkot tidak bisa mengadakan kegiatan yg mengumpulkan banyak orang. "Juga lebih pada pemberdayaan masyarakat di kelurahan. Nanti ada tamu dari Taman Budaya Kalimantan Timur yang ikut mengisi di Dalem Joyokusuman," kata Agus saat jumpa pers di Dalem Joyokusuman, Senin (26/4).
Nantinya, Solo Menari 2021 akan menampilkan berbagai macam jenis tarian, baik klasik maupun modern yang sudah dikenal masyarakat. Agus menyebut, perhelatan tersebut mengandung pesan tentang budaya memiliki, merawat, menjaga dan mengamankan kebudayaan adi luhung yang menjadi spirit masyarakat Solo.
Kasi Kesenian dan Diplomasi Budaya Dinas Kebudayaan, Esti Andrini, menambahkan, Solo Menari 2021 mengambil tema "Menari di Tengah Pandemi". Pelaksanaan di 54 kelurahan untuk menghindari kerumunan massal lantaran para penari mayoritas anak-anak dan remaja usia SD-SMP. Setiap kelurahan minimal menyiapkan tujuh penari dan maksimal 20 penari.
"Penari Kidang ada di 54 kelurahan, sedangkan yang di Dalem Joyokusuman ada 22 penari Kidang. Jumlah semuanya 400 penari," terang Esti.
Esti menyebutkan, Solo Menari akan menampilkan beberapa genre tarian yang dipusatkan di Dalem Joyokusuman. Di antaranya, pembukaan dari Gambyong Retna Kusuma dengan genre tari klasik. Kemudian tari Kidang secara serentak, dilanjutkan Adi Cipta Pondra Karna Production menampilkan tari berjudul 'Indonesia Satu', Dan's Dance Studio akan menampilkan tarian berjudul 'Hope', serta Eko Dance Company membawa tiga penari dari Kaltim. Selanjutnya, pentas akan ditutup dengan Wayang Orang Sriwedari yang menampilkan lakon 'Kusumayuda'.
"Tari kidang ini sebenarnya program tahun 2020. Konsepnya itu kecil dan gesit. Kita sebagai seniman di masa pandemi biarpun tidak bisa mencari tambahan kemana-mana harus tetap gesit," ungkap Esti.
Sementara itu, Kabid Kesenian Sejarah Bahasa dan Sastra sekaligus Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Solo Menari 2021, Suhanto, mengatakan, masyarakat bisa menyaksikan pentas Solo Menari 2021 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Selain itu, pentas juga disiarkan langsung melalui radio RRI Surakarta.
Pentas di kelurahan bisa dihadiri oleh perangkat kelurahan, dan tokoh-tokoh masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
"Yang di Dalem Joyokusuman ini panitia akan menghadirkan tamu VIP dan masyarakat secara terbatas. Cara pemesanan tiket secara gratis dengan mengunduh di Instagram Dinas Kebudayaan, maksimal 100 orang," papar Suhanto.