REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta memenangkan Piala Menpora usai menaklukkan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Ahad (25/4) malam. Di jalanan Jakarta, ratusan pendukungnya berpesta merayakan kemenangan di tengah pandemi Covid-19. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan, Satpol PP DKI sudah berkesimpulan bahwa kerumunan itu hanyalah spontanitas belaka.
Dalam sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial, tampak para pendukung Persija tumpah ruah di jalanan protokol Ibu Kota sejak Ahad malam hingga Senin dini hari. Mereka berkonvoi dengan sepeda motor lalu berkumpul di Bundaran HI, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Balai Kota DKI tempat Gubernur Anies berkantor.
Mereka di sana memainkan kembang api, bernyanyi, dan menyanjung tim kesayangannya. Ada pula yang menceburkan diri ke kolam Bundaran HI. Kerumunan pesta kemenangan itu berakhir setelah dibubarkan aparat kepolisian karena melanggar aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pembubaran dilakukan sejak pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB. Sejumlah peserta perayaan itu juga diamankan aparat.
Kepala Satpol PP DKI Arifin mengatakan, kerumunan para pendukung Persija di Bundaran HI itu adalah spontanitas belaka. "Kan munculnya spontanitas. Setelah selesai pertandingan, tiba-tiba dari berbagai tempat muncul menuju satu lokasi gitu," kata dia di Gedung DPRD DKI, Senin (26/4).
Di lain sisi, Arifin mengaku sudah berupaya membubarkan kerumunan itu. Namun, personelnya tak berkutik karena saking banyaknya peserta perayaan itu. "Kita bubarkan, kita sudah imbau untuk bubar dan sebagian jalan. Lalu sebagian datang lagi secara bertahap," ucapnya.
Lantaran dinilai hanya spontanitas belaka, Arifin mengaku tak akan melayangkan surat ke pihak Klub Persija. "Ini kan spontanitas dari masyarakat, bukan Persija," katanya.
Sedangkan pihak kepolisian masih menyelidiki apakah ada pihak yang mengajak menghadiri perayaan itu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, pihaknya telah memulangkan 65 peserta perayaan yang diamankan setelah dimintai keterangan dan terbukti negatif Covid-19.
"Dari pemeriksaan sampai dengan pagi tadi tidak ditemukan adanya ajakan tersebut. Menurut keterangan 65 orang itu, mereka berkumpul di Bundaran HI karena dianggap sebagai ikon Persija," kata Yusri kepada wartawan di Jakarta.
Kendati demikian, kata Yusri, pihaknya masih terus menyelidiki kasus kerumunan itu. Penyidik masih melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah ada ajakan berkumpul merayakan kemenangan itu melalui media sosial.
Pihak klub Persija Jakarta dan pengurus Jak Mania, kelompok pendukung Persija, akan dimintai keterangannya. "Beberapa orang pengurus Jak Mania dan Persija kemungkinan akan kita panggil sembari menunggu hasil pendalaman oleh penyidik," ungkap Yusri.
Sementara itu, Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno, mengeklaim, pihaknya sebenarnya sudah mengimbau para pendukung Persija untuk tidak merayakan kemenangan dengan cara berkonvoi. "Kita sudah melakukan imbauan dan arahan untuk tetap berada di rumah," kata Dicky kepada wartawan.
Namun, nyatanya imbauan tersebut tak dihiraukan oleh sebagian pendukung Tim Macan Kemayoran. Dicky menambahkan, dirinya belum menerima surat panggilan klarifikasi dari pihak kepolisian ihwal kasus kerumunan Jakmania di Bundaran HI. Meski begitu, dia memastikan siap untuk datang jika dipanggil. "Kita komunikasi dan koordinasi kok dengan Polda Metro Jaya," katanya.