Senin 26 Apr 2021 23:41 WIB

MUI Nusa Tenggara Timur Dukung Pemberdayaan Ekonomi Umat

MUI Nusa Tenggara Timur siap terlibat dalam program riil ekonomi

MUI Nusa Tenggara Timur siap terlibat dalam program riil ekonomi. Logo MUI
Foto: kemenag.go.id
MUI Nusa Tenggara Timur siap terlibat dalam program riil ekonomi. Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur melalui programnya, siap mendukung pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat di wilayah tersebut.  

Ketua Tim Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Nusa Tenggara Barat, Prof H Moh Hasil Tamsil, mengatakan. "Pada intinya kami siap mengawal, membina para petani dan peternak yang menghasilkan produksi telur, daging ataupun sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata dengan hasil produksi yang berkualitas , halal dan bersih. Dengan keterlibatan kamiseperti ini merupakan wujud kepedulian kita bersama untuk pemberdayaan ekonomi ummat," kata Tamsil, ketika bertemu Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Senin (26/4).

Baca Juga

Tamsil menjelaskan, bahwa Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI NTB ingin berbuat maksimal bagi pemberdayaan ekonomi umat, terutama di sekitar kawasan wisata superprioritas KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Hal ini, kata dia, karena NTB dikenal sebagai kawasan wisata halal. Oleh sebab itu MUI pusat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat di daerah itu yang akan ditindaklanjuti MUI NTB.

"Sehingga NTB ke depannya bisa dijadikan sebagai contoh atau model pengembangan wisata halal bagi daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, mengatakan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat atau umat sejatinya telah menjadi program prioritas Pemprov NTB bersama pemerintah kabupaten dan kota.

Dia mencontohkan bagaimana upaya mendorong pembangunan tujuan pariwisata superprioritas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di mana pada ekosistem ekonomi di kawasan tersebut, masyarakat NTB diharapkan menjadi bagian dari pelaku usaha yang mendukung aktivitas industri pariwisata itu sendiri.

"Masyarakat tak hanya dijadikan penonton. Karena itu masyarakat kamidorong untuk turut terlibat dalam mendukung pengembangan kawasan wisata di KEK Mandalika. Caranya, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sayur-mayur, daging, telur, industri kerajinan dan lain sebagainya agar masyarakat juga secara ekonomi bisa lebih berdaya," ujar Rohmi. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement