Senin 26 Apr 2021 23:59 WIB

Bupati: Kehadiran Menparekraf Beri Jalan Bagi Ekonomi Kreati

Menparekraf sempat gelar tanya jawab pelaku usaha ekonomi kreatif Bantul

Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Abdul Halim Muslih mengatakan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Wisata Krebet memberikan keberkahan bagi kabupaten ini dalam menggarap dan mengembangkan ekonomi kreatif guna pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Dok Pemkab Bantul
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Abdul Halim Muslih mengatakan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Wisata Krebet memberikan keberkahan bagi kabupaten ini dalam menggarap dan mengembangkan ekonomi kreatif guna pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih mengatakan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Wisata Krebet memberikan keberkahan bagi kabupaten ini dalam menggarap dan mengembangkan ekonomi kreatif guna pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Ibaratnya Bantul keberkahan dengan kehadiran Pak Menparekraf di Desa Wisata Krebet Desa Sendangsari, Pajangan, Bantul," kata Bupati di sela kunjungan kerja Menparekraf di salah satu joglo sentra kerajinan batik kayu Krebet Bantul, Senin (26/4).

Dalam kunjungan Menparekraf itu, juga ada dialog dan tanya jawab oleh para pelaku usaha ekonomi kreatif maupun bidang pariwisata, termasuk menyampaikan persoalan selama pandemi COVID-19 melanda, agar dapat diberikan solusi atau program dari pemerintah untuk pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit kembali."Telah banyak disampaikan pelaku ekonomi kreatif teriring harapan mudah-mudahan di tengah pandemi COVID-19 ada program yang nanti bisa disinergikan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten guna memulihkan ekonomi nasional, ekonomi daerah melalui ekonomi kreatif di Bantul," katanya.

Bupati mengatakan bahwa di Bantul yang meliputi 17 kecamatan terdapat 75 sentra ekonomi kreatif dan 43 desa wisata, yang mayoritas adalah pariwisata berbasis komunitas atau community based tourism (CBT) dengan mengoptimalkan potensi alam dan budaya setempat."Pariwisata berbasis komunitas yang digagas, diinisiasi dan dikembangkan sendiri oleh masyarakat sekitar desa wisata itu, harapan kami ke depan CBT ini menjadi prioritas pembangunan di Bantul, karena ini dihuni oleh mayoritas masyarakat," katanya.

Bupati juga mengatakan urut-urutan sektor yang berkontribusi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Bantul yang pertama sektor industri, termasuk di dalamnya industri kreatif, kemudian yang kedua sektor pertanian, dan ketiga sektor pariwisata."Tiga besar inilah yang akan menjadi prioritas pembangunan di Bantul, dan kami sangat berbahagia Pak Menteri menyampaikan kongkrit yang nanti akan kita tindaklanjuti hubungan antara Pemkab Bantul dengan Kemenparekraf," katanya.

Sementara itu Menparekraf mengatakan Desa Krebet memiliki berbagai potensi, terutama kriya, yaitu batik di atas topeng yang sudah mendunia, karena itu pihaknya langsung menginstruksikan jajaran agar bergerak cepat menindaklanjuti potensi tersebut dengan memberi beberapa program pendampingan dan program yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat.?"Pada intinya kita ingin memulihkan perekonomian khususnya di Bantul. Sehingga kita ingin segera eksekusi, dan ini langkah nyata yang bisa disampaikan ke Bapak Bupati dan saya minta dilaporkan eksekusi program-programnya," kata Sandiaga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement