Selasa 27 Apr 2021 09:37 WIB

Australia Pertimbangkan Setop Penerbangan dari India

India menghadapi gelombang tsunami Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia mempertimbangkan rencana untuk menangguhkan penerbangan dari India untuk mencegah masuknya varian baru virus Corona yang lebih menular. Rencana ini muncul setelah negara dengan populasi terbesar kedua  di dunia itu mengalami lonjakan kasus positif Covid-19. Ada kekhawatiran varian baru Covid-19 akan masuk ke Australia.

"Pada akhir pekan kemarin saya mengirimkan surat ke Perdana Menteri yang meminta agar penerbangan dari India ditangguhkan dan saya tahu pemerintah federal sedang mempertimbangkannya hari ini," kata Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk di stasiun televisi Australian Broadcasting Corp, Selasa (27/4).

Baca Juga

Media Negeri Kanguru melaporkan Komite keamanan nasional Australia akan menggelar rapat pada Selasa ini. Mereka akan membahas rencana menghentikan sementara penerbangan dari India dan akan mengungkapkan langkah-langkah lainnya seperti mengirim obat-obatan ke India.

Kantor perdana menteri belum menanggapi permintaan komentar mengenai laporan tersebut. Pekan lalu Australia mengumumkan akan membatasi jumlah warga yang pulang dari India dan negara-negara zona merah lainnya untuk menurunkan resiko penyebaran varian baru virus korona yang lebih menular.

India sudah meminta angkatan bersenjata membantu mengatasi krisis Covid-19. Inggris, Jerman, Amerika Serikat (AS) dan negara lain juga sudah berjanji membantu dengan mengirimkan obat-obatan darurat untuk mencegah rumah-rumah sakit di India kewalahan dengan jumlah pasien Covid-19.  

Senin (26/4) kemarin India kembali mencetak rekor jumlah kasus baru dalam satu hari untuk kelima kalinya berturut-turut. Dalam 24 jam jumlah kasus positif di negara itu bertambah 352 ribu lebih. Jumlah kasus kematian juga bertambah 2.800 lebih.

Baca  juga : India akan Terima Vaksin Sputnik V pada Mei

Untuk menahan angka kasus infeksi sejak Maret tahun lalu Australia sudah menutup perbatasannya bagi non-warga negara dan pemukim tetap. Semua wisatawan yang baru pulang dari luar negeri wajib melakukan karantina mandiri di hotel yang sudah ditetapkan dengan biaya mereka sendiri.

Sistem karantina Australia cukup membantu negara itu menahan angka kasus infeksi lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya. Hingga saat ini Negeri Kanguru mencatat 29.700 kasus infeksi dan 910 kasus kematian.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement