Selasa 27 Apr 2021 10:21 WIB

Turki Ingin Perbaiki Hubungan dengan Arab Saudi

Turki juga menyambut baik persidangan Saudi atas pembunuhan Khashoggi.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Arab Saudi boikot produk Turki
Foto: Republika
Arab Saudi boikot produk Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki dilaporkan ingin kembali memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi. Hal ini diungkapkan juru bicara sekaligus penasihat dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin pada Senin (26/4).

Perdagangan antara Turki dan Arab Saudi telah menurun hingga 98 persen sejak tahun lalu. Ini terjadi menyusul boikot secara tidak resmi yang dilakukan Riyadh terhadap produk-produk dari Turki, sebagai tanggapan atas apa yang disebut sebagai sikap permusuhan dari Ankara.

Baca Juga

“Kami akan mencari cara memperbaiki Hubungan dengan agenda yang lebih positif dengan Arab Saudi,” ujar Kalin, mengekspresikan harapan boikot dari Arab Saudi dapat dicabut, dilansir Eurasia Review, Selasa (27/4).

Kalın mengatakan, Pemerintah Turki juga menyambut baik persidangan atas pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi di negara asalnya itu. Dalam keputusan persidangan, terdapat delapan orang yang dijatuhi hukuman penjara antara tujuh hingga 20 tahun.  “Arab Saudi memiliki pengadilan dan membuat keputusan, jadi kami hormati keputusan itu,” jelas Kalin.

Khashoggi diyakini meninggal karena dibunuh pada 2 Oktober 2018 di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, sebuah kejahatan yang mengejutkan masyarakat internasional.

Setelah sempat menyangkal, Riyadh mengakui terjadinya pembunuhan di dalam konsulat tersebut, menyusul adanya insiden pertengkaran. Laporan intelijen Amerika menyebutkan bahwa Khashoggi dibunuh oleh regu pembunuh bayaran Arab Saudi yang bertindak atas perintah Putra Mahkota Mohammed bin Salman. 

Baca juga: Mesir Setujui Pemakaian Sinovac

Khashoggi selama ini dikenal sebagai kolumnis untuk media Washington Post dan menjadi penulis yang kritis dalam menanggapi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Arab Saudi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement