REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- AC Milan harus rela melorot ke peringkat kelima klasemen sementara saat Serie A telah menuntaskan giornata ke-33. Kekalahan, 0-3, dari Lazio, Selasa (27/4) dini hari WIB, akhirnya melempar I Rossoneri keluar dari empat besar klasemen sementara Liga Italia untuk pertama kalinya sejak akhir September 2020 silam.
Tidak tanggung-tanggung, akibat kekalahan tersebut, Milan langsung turun dua peringkat sekaligus, ke peringkat kelima. I Rossoneri memiliki koleksi poin yang sama dengan Napoli dan Juventus, yang berada di peringkat ketiga dan keempat secara berurutan.
Tiga tim tersebut sama-sama mengemas 66 poin dari 33 laga.
Tinggal menyisakan lima partai lagi di pentas Serie A musim ini, I Rossoneri malah kian tertinggal dalam perebutan posisi empat besar Liga Italia. Bahkan, dari lima tim yang tengah bersaing secara langsung untuk finish di empat besar, hanya Milan yang gagal memetik poin secara beruntun di dua laga terakhir.
Kekalahan dari Lazio melengkapi kegagalan Milan memetik poin di laga sebelumnya, tepatnya saat menyerah, 1-2, dari Sasuollo, akhir pekan lalu. Pelatih Milan, Stefano Pioli, mengakui, kekalahan dari Lazio ini kian membuat timnya berada dalam situasi yang sulit di perebutan empat besar Serie A musim ini.
''Hasil ini membuat segalanya menjadi lebih rumit buat kami. Disaat tim-tim lain telah meningkatkan kecepatan dan ritme permainan, kami justru masih berada di level yang sama. Kami mesti bisa kembali ke jalur kemenangan sesegera mungkin,'' ujar Pioli seperti dilansir Football Italia, Selasa (27/4).
Eks pelatih Fiorentina itu pun menegaskan, pada lima laga terakhir Serie A musim, torehan kemenangan rasanya akan bernilai lebih dari tiga angka. Pun saat mengalami kekalahan. Karena itu, Pioli berharap, para penggawa I Rossoneri bisa segera memperbaiki sejumlah kesalahan di laga kontra Lazio dan bangkit di laga berikutnya, tepatnya saat lawatan Benevento, akhir pekan ini.
''Ini adalah kekalahan yang menyakitkan. Kami adalah tim yang kuat dan mesti bisa segara bangkit. Tidak ada waktu yang tersisa. Saat ini, raihan poin seolah memiliki nilai lebih. Kami harus membuktikan, kami juga memiliki karakter dan merupakan salah satu tim besar di kompetisi ini,'' tutur pelatih asal Italia tersebut.
Terlepas kegagalan anak-anak asuhnya meredam kecepatan Joaquin Correa dan Ciro Immobile di laga kontra Lazio, Pioli menilai, gol kedua Lazio di laga tersebut merupakan gol kontroversial. Di laga tersebut, Milan memang menyerah lewat dua gol yang dicetak Joaquin Correa, tepatnya pada menit kedua dan menit ke-51, serta gol dari Immobule pada menit ke-87.
Setelah memanfaatkan umpah terobosan Immobile dan membuka keunggulan Lazio pada menit kedua, Correa berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-51. Namun, gol tersebut diwanai protes para penggawa Milan. Pasalnya, sebelum berhasil mengambil alih bola, gelandang Lazio, Lucas Leiva, dinilai melakukan pelanggaran terhadap Hakan Calhanoglu.
Namun, berdasarkan review VAR, wasit tetap mengesahkan gol tersebut. Lazio akhirnya memastikan kemenangan di laga yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, tersebut lewat sepakan terarah Immobile dari tepi kotak penalti saat laga tinggal tersisa tiga menit lagi.
''Saya tidak mengerti, kenapa wasit tidak menilai apa yang dilakukan Leiva terhadap Calhanoglu adalah sebuah pelanggaran. Bahkan, saat wasit kembali melihat insiden itu lewat rekaman video. Dari situ, tidak mungkin apabila wasit menilai Leiva hanya mengincar bola dalam insiden pelanggara itu,'' kata Pioli.