REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, terdapat perbaikan kunjungan wisatawan nusantara ke destinasi wisata di Indonesia. Terutama destinasi wisata Bali yang selama ini menjadi andalan sektor pariwisata nasional.
"Waktu kami awal tugas di Januari kunjungan per hari di level 2.000-2.500 kunjungan per hari, saat ini 4.000 sampai 4.500 kunjungan per hari rata-rata," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (27/4).
Ia mengatakan, itu menjadi capaian yang baik seiring penerapan protokol kesehatan yang baik di Bali. Hal itu lantas memberikan rasa aman dan nyaman bagi calon wisatawan yang ingin mengunjungi Bali. Sandiaga menegaskan, rasa aman harus terus dimunculkan agar mobilitas di Bali bisa segera normal.
"Kita harus yakinkan langkah-langkah, siapkan zona hijau yang bukan lagi masuk wilayah zona merah. Ini harus disampaikan sebagai prioritas utama," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan destinasi wisata juga harus mulai meningkatkan kesiapan hunian hotel dan berbagai gelaran acara dengan memanfaatkan momentum Ramadhan dan masa libur lebaran. Hal itu menurutnya bisa dikemas dalam bingkai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang sudah memiliki panduan.
Selain di Bali, Sandiaga mengklaim destinasi wisata di wilayah Sumatera Barat juga sudah mulai bergeliat. Destinasi di Yogyakarta juga sudah memiliki perbaikan ditandai dengan rata-rata okupansi kamar mencapai 45 persen.
Menjelang momen libur lebaran, Sandiaga menegaskan, Kemenparekraf akan fokus pada pengawasan penerapan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata lokal. Namun itu tentunya harus dilakukan lewat kerja sama pemerintah daerah sebagai aparat berwenang terhadap destinasinya masing-masing.
"Dalam bingkai PPKM skala mikro, ada kegiatan masyarakat yang diperbolehkan dan dibatasi. Tentu ini akan disesuaikan dengan kondisi setempat sesuai dengan keadaan pandemi Covid-19 di masing-masing daerah," kata Sandiaga.