REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Aviv Kochavi, membatalkan kunjungannya ke Amerika Serikat. Sebelumnya, dia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Amerika, untuk mencegah mereka agar tidak bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).
Menurut Jerusalem Post, Kochavi membatalkan kunjungannya karena untuk meningkatkan persiapan terkait situasi di Jalur Gaza. Selama pertemuan di markas IDF Divisi Gaza, Kochavi melakukan penilaian situasi dan memerintahkan pasukan untuk bersiap menghadapi berbagai skenario. Dia juga berbicara dengan kepala permukiman Israel di dekat Gaza dan menyatakan penghargaannya atas "kepemimpinan dan ketahanan mereka."
"Dalam beberapa hari terakhir, kami menghadapi peristiwa kekerasan di beberapa lokasi di front Palestina, dan kami bertindak untuk memulihkan stabilitas dan perdamaian komunitas di selatan," ujar Kochavi.
"Pada saat yang sama, kami sedang bersiap penuh untuk kemungkinan peningkatan atau perluasan kampanye," ujar Kochavi menambahkan.
Israel merebut dan menduduki Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967, kemudian mencaploknya secara sepihak. Pemerintah Israel menganggap Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang abadi dan tak terpisahkan, meskipun hal itu tidak diakui secara internasional. Sementara, Palestina mengatakan bahwa Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.